Rabu, 08 Juli 2009

Tanaman Khas kalsel

Tumbuhan khas Kal-Sel Terancam Punah

Saya yakin banyak diantara masyarakat Kal-sel yang tidak mengetahui tumbuhan-tumbuhan yang akan saya sebutkan di dalam artikel ini terutama yang usianya masih remaja. Bahkan saya sendiri masih asing pada beberapa tumbuhan yang umumnya khas kalimantan yanag saya sebutkan dibawah ini.

Kalalayu

Kalalayu merupakan tumbuhan yang tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl. Lokasi yang disenangi adalah tanah yang gembur dengan kelembaban tinggi. Buahnya yang kecil sangat disenangi burung-burung atau binatang hutan lainnya sehingga bisa tersebar ke tempat lain. Biji tanaman ini mudah tumbuh dan bertunas, asal tanahnya cukup mengandung unsur hara dengan kelembaban tidak terlalu rendah. Dengan syarat tumbuh yang mudah, sebenarnya kalalayu dapat tumbuh di mana-mana. Namun sayangnya pemanfaatan kalalayu masih sedikit karena belum banyak diketahui. Akibatnya buah kalalayu dianggap mempunyai nilai ekonomis rendah sehingga orang enggan membudidayakannya. Selain dimakan, buah kalalayu kadang-kadang juga dibuat mainan. Batangnya yang tidak terlalu besar dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Pohon kalalayu juga dapat dipakai sebagai pohon penghijauan. Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai pencegah polusi udara kerana dapat mengolah CO22. menjadi O

Kuranji

Kuranji, tumbuhan ini hidup di dataran rendah hingga 500 mdpl. Kawasan yang disenangi adalah daerah datarn rendah dengan kelembaban tinggi dan airnya tidak tergenang. Di pedesaan, buah kuranji disukai anak-anak karena rasa buahnya manis keasaman. Karena batangnya besar dan tinggi sehingga kayunya bisa dipakai sebagai bahan bangunan dan konstruksi berat. Sebagian penduduk memanfaatkan kayunya untuk bahan pembuatan perabot rumah tangga hingga alat-alat pertukangan. Jika kekurangan kayu, batangnya juga bisa dijadikan kayu bakar, terutama ujung batang yang kecil dan mulai kering.

Mundar (Garcinia parvifolia Miq.)

Mundar (Garcinia parvifolia Miq.), tanaman ini banyak tumbuh di dataran rendah hingga 700 mdpl. Biasanya tumbuh di bawah pohon pelindung dengan kelembaban cukup tinggi. Perkembangbiakan melalui biji. Di pedalaman Kalimantan, tanaman ini sudah mulai jarang dijumpai bahkan cenderung langka. Usaha pembudidayaan tanaman ini jarang dilakukan oleh penduduk pedesaan sehingga semakin mempercepat pengurangn jumlah populasinya. Selain itu, nilai ekonomis buahnya masih rendah sehingga sebagian masyarakat enggan untuk membiakkannya. Buahnya yang kecil seperti kalangkala, biasanya dimanfaatkan oleh anak-anak di pedesaan. Daging buahnya yang banyak mengandung cairan dapat menguarngi rasa haus. Jika kekurangan kayu, batangnya yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan bagian atas dan bahan pembuatan perkakas rumah tangga. Dahan dan ranting yang masih kecil serta sudah kering bisa dipakai sebagai bahan kayu bakar. Daunnya yang rimbun bisa dimanfaatkan sebagai peneduh pekarangan rumah dan kebun-kebun yang dekat dengan pemukiman penduduk.



Rambai (Baccaurea motleyana M.A.)

Rambai (Baccaurea motleyana M.A.), tumbuh di dataran rendah hingga 750 mdpl. Lokasi yang cocok adalah tanah liat kuning berpasir yang terdapat di dataran rendah dan tidak tergenang air. Saat masih muda buahnya berasa

asam bercampur sedikit manis atau asam sama sekali. Namun bila sudah tua dan masak akan berasa manis bercampur sedikit asam atau asam agak manis. Mungkin karena rasanya kurang enak, buah ini kurang disukai dan pada akhirnya tidak banyak dibudidayakan. Perkembangan tanaman ini menggunakan biji. M

anfaat tanaman rambai bagi manusia sangat beragam. Buah rambai yang masak bisa langsung dimakan atau dibuat bahan minuman yang dicampur sirop dan es batu. Kulit buah rambai yang licin dan asam bisa dimanfaatkan sebagai pencampur bumbu kuah sayuran dan pepesan ikan. Kulit batangnya yang berwarna cokelat muda dapat digunakan sebagai pencampur ramuan jamu atau obat tradisional unt

uk penyakit tertentu. Selain itu, kulit tersebut dipakai untuk mewarnai kain. Bila dicampur dengan akar pohon harendong dapat mengahsilkan warna merah terang. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga. Biasanya kayu rambai yang dikeringkan dapat dipakai sebagai kayu bakar, terutama dahan-dahan yang agak kecil beserta rantingnya.

Rukam (Flacourtia rukam)

Rukam, termasuk tanaman langka yang dibiarkan tumbuh secara liar dan berkembangbiak dari tunas-tunas akar yang tumbuh di sek

itar pohonnya. Mampu tumbuh di semua jenis tanah pada ketinggian 5 – 2100 mdpl. Biasanya tumbuh di antara tanaman lain

yang ada di hutan tropik. Tanaman ini tidak dibudidayakan sehingga populasinya semakin langka. Buah yang sudah tua dapat dimakan langsung sebagai buah segar atau dibuat manisan, selai, dan sirop. Buah muda biasanya digunakan sebagai pencampur sambal untuk lalapan. Di daerah pedesaan, penduduk memanfaatkan buah yang masih muda, kulit batang, maupun akarnya sebagai bahan pembuat minuman jamu tradisional.

Rukam

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub Classis : Rosidae

Ordo : Lecythidales

Familia : Flacourtiaceae

Genus : Flacourtia

Spesies : Flacourtia rukam



Tumbuhan-tumbuhan di atas hanyalah sebagian kecil dari tumbuhan yang kini semakin sulit ditemukan. Beberapa diantara bahkan sudah sulit di temui di habitat aslinya. Kurangnya pengetahuan masyarakan kal-sel akan tanaman khas yang menjadi kebanggan kita bersama membuat kelestarian tumbuhan-tumbuhan ini semakin terancam.

Penyebab utama terancamnya spesies-spesies tersebut karena sebagaian besar tidak adanya upaya melestarikan tumbuhan tersebut, sedangkan ekplorasi tanaman-tanaman tersebut cukup tinggi.

Selain tumbuhan diatas masih banyak tumbuhan khas kalsel yang mulai sulit ditemui beberapa diantaranya adalah Maskot kalimantan selatan Kasturi (Mangifera delmiana) yang juga mulai berkurang keberadaanya. Selain karena banyak ditebang untuk keperluan bahan bangunan, Kasturi juga banyak di tebang karena akan di jadikan lahan pemukiman.

ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: Juli 08, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

mjumanion