Senin, 30 Juni 2008

Riana








Riana 
(Cermin -Cerita Mini )


Sudah sebulan Dia tak menyapaku. Ku rasakan rindu ini telah membuncah hampir tak terbendung. “Adakah Dia juga merasakan sperti perasaan ku ?” pikirku. Mungkin inilah takdir ku, sebuah kisah yang bisa menjadi pelajaran bagi siapapun bahwa “tak selamanya mimpi itu indah”. Riana, nama yang hampir tak pernah luput kusebut di jaga dan mimpi ku. Kalau ku ingat maka tangal 20 Agustus lalu itu lah yang mengawali cerita ini. Sebuah sms biasa namun berakhir dengan kisah yang di luar nalar manusia, paling tidak bagi ku. Komunikasi mengubah segalanya meski kepala dan mata ini tahu persis siapa Dia.

Siapa yang mau jadi pecundang, begitu pula aku. Hanya seorang kampungan yang coba menentang badai demi menuju sebuah mimpi yang diyakini. Tak ada yang jadi andalan hanya ada tampang pas-pasan. Apa tak pernah ngaca atau tak punya uang tuk membeli kaca?. But whateverlah ! toh hidup adalah mencoba, dan itulah yang membuat semangat ku meninggi.
Entah kenapa, aku tak sial-sial amat, toh ternyata aku dapat sinyal positif darinya dan tentu saja back street menjadi solusinya. Yach..namanya juga sembunyi, mungkin aku berkepala batu karena orang-orang terdekatnya langsung memvonis tuk segera mengakhiri semua. Namanya juga kepala batu nasehat itu masuk telinga kiri keluar telinga kiri pula dan aku makin bersemangat berkeliaran di back street ku.

Hari kian berlalu dan berbagai rintangan dapat di lalui. Hingga hati ini semakin cinta dengan hati buta. Dan ini hanyalah sebuah permulan, jalan landai yang segera menanjak terjal.
Akhirnya ku tersandung jua, di saat ku benar-benar tak bisa jauh darinya. Ibarat layang-layang yang t’lah terbang tinggi enggan tuk turun tiba-tiba harus putus dan tak berdaya. Hati kecilku telah diberontak oleh perasaan ingin memilikinya, dan sungguh diri ini benar-benar lupa akan status “aku bukan siapa-siapa”. Perasaan yang mungkin wajar bagi seorang yang sedang melayang.

Hari-hari pikiran ku tak tenang, kala sadar bahwa aku bukan siapa-siapa. Ada yang lebih dipilihnya dibanding aku, sungguh sebuah kenyataan pahit bahwa cinta hanya lah sebuah permainan membandingkan dia atau dia. Setiap waktu kesedihan mengaduk isi kepala ku ada rindu, sedih, dan kemarahan saat namanya disebut. Rindu pada cintanya, sedih akan kehilangannya dan marah entah pada siapa yang telah mempermainkan hati manusia.
Seribu cara yang ku pikirkan hanya berbuah kehampaan. “Riana, oh Riana” aku hanya bisa membisikkannya dalam hatiku. Nama yang dulu selalu ku bisikkan ditelingnya saat berada di dekatnya. Sungguh ku tak kuasa bila dia membenciku apalagi jika harus mengakhiri semua dengan perpisahan. Bukan kah manusia harus berusaha? Salahkah jika ku berusaha memperjuangkan cintaku?. Ataukah cinta itu hanya milik orang tertentu yang telah ditunjuk sang idaman hati tanpa perlu harus mencari? Aku ragu pada waktu, apakah dia yang membohongi ku?, dan sia-siakah bila aku hanya meraih gelar pecundang dalam perjuangan ku? Sungguh aku tak tau.
Oh, inikah puncak hukuman ku? Diatas tiang pancung keputus asaan yang teringat hanya sebuah janji. Janji yang mungkin terukir diatas pasir hingga baginya sesaat telah lenyap disapu gelombang. Masih kurangkah tuk ku membuktikan, hilangkah semua perasaan, haruskah ku tetap mengalah dan terus mengalah.
Riana, kau lah jawabnya....

Oleh :  mj


Baca SelengkapnyaRiana
mjumani, Updated at: Juni 30, 2008

Bimbang


Bimbang

Bukan Ku membujuk

Pada bulan yang sedang menari
Bila ku berkata,..
Cinta jangan kau beranjak pergi
Meski di sini ku hanya bisa
Menjaja kata
Yang tak kan terlihat sebuah bukti cinta

Dan jangan pula engkau anggap,
Aku merajuk,
Kala senyum tak mengembang
Sebab di hati sesungguhnya
Rindu sedang meradang..



Hidup meniti rindu
Dalam dekapan waktu
Cinta menangis memanggilmu
Ku terlelap, tertidur
Bersama sayap yang patah

Ku lelah mencari serpihan harapan
Dalam selimut kelam
Ku telah letih namun tak mampu
Berhenti memikirkan mu
Ku bosan namun tak mampu
Melepas kerinduan..

Apa yang dapat membuat mu kembali
Agarku memiliki alasan tuk menunggu
Adakah yang bisa meyakinkan hati
Sehingga tak ada alasan bagi ku tuk pergi
Baca SelengkapnyaBimbang
mjumani, Updated at: Juni 30, 2008

Senin, 23 Juni 2008

Jangan Biarkan ku Menunggu


Jangan biarkan ku menunggu
Sampai musim semi ketiga


Telah ku hitung
Hingga jatuh kelopak
Sakura yang terakhir
Namun bayang mu tak jua
Hadir di hadapanku

Langkah berat ini
Harus kulangkahkan dengan
terpaksa
Membawa beratnya kesedihan
di hati

Ku tau kekecewaan ini
Mungkin takkan terbayar
Meski kan datang musim
semi selanjutnya
Namun terbetik harap
Dari hati kecil ini
Berjanjilah…
Yang kedua jangan biarkan
Aku menunggu lama
Karena ku takut tidak akan
Ada yang ketiga
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan ku Menunggu
mjumani, Updated at: Juni 23, 2008

Sabtu, 21 Juni 2008

Kenangan Rapuh



KENANGAN RAPUH

Diriku telah menjadi daun-daun kering
Terlalu rapuh…
Terjatuh oleh hanya seberkas angin
Melepas ranting-ranting


Tersiksa,
Entah terinjak siapa
Berteriak duka dan lara
Sekejap telah pudar tak terdengar
Tangisku, isakku redup
Terpejam dalam bayang samar

Terpejam,
Di tengah hening kesedihan
Terkulai di antara dahan-dahan

Baca SelengkapnyaKenangan Rapuh
mjumani, Updated at: Juni 21, 2008

Rabu, 18 Juni 2008

My Deard Little Adored Girl

My Dear Little Adored Girl


Percayalah padaku
Bagaimanapun,
Engkau selalu ada bersamaku
Dalam pikiran ku
Setiap saat, setiap detik

Aku cinta padamu
Namun…
Tiga kata ini takkan cukup
Mengungkapkan apa yang sebenarnya
Ada di dalam hatiku

Aku meridukan mu
Karena cinta telah
Merasuk dalam kalbu ku
Mengalir di dalam tiap langkah ku
Dalam hembusan nafasku

Baca SelengkapnyaMy Deard Little Adored Girl
mjumani, Updated at: Juni 18, 2008

Bukan untuk diam

BUKAN UNTUK DIAM

Air mata terlahir dari datang dan pergi
Dan cinta tercipta diantara keduanya
Seperti sehelai daun yang tumbuh
Dan jatuh ketanah,
Terpilah …

Kau menumbuhkan
Tunas-tunas harapanku
Menaungiku dari panasnya egoku
Menyelimuti ku dari dingin
Angin rindu yang menerpa
Menusuk mebekukan raga

Bagai
Matahari yang selalu terbit dan tenggelam
Bagai
Langit yang selalu berubah warna
Melahirkan cinta dan benci
mengalir silih berganti
Baca SelengkapnyaBukan untuk diam
mjumani, Updated at: Juni 18, 2008

Untuk Dia

Untuk Dia

Di sini dusta dan cemburu
Mengurung ku dalam penjara
Menyegel cinta
Dari cahaya-cahaya cinta
Memisahkan tubuh
Dari mngenal dunia

Takkan ada bulan-bulan kemesraan
Malam kan sepi tanpa
Rayu-rayuan
Semua tawa kan terhapus
Tertidur oleh sunyi malam membius

Maafku,
Tak sempat ucap maaf ku
Tak sempat ucap “ sampai jumpa lain kali”
Tak sempat peluk tubuhmu
Tak sempat cium kening mu

Baca SelengkapnyaUntuk Dia
mjumani, Updated at: Juni 18, 2008

Bayang-Bayang Lelah

Bayang-Bayang Lelah

Alamat blog muhammad Jumani

Bayang ku kian lelah
Merajut angan –demi angan
Merangkai benang-benang harapan
Namun,….
Semua terputus dalam genggaman

Hilang kini semua mimpi
Mungkin terkubur di dimensi sepi
Dimana ku berdiri
Memegang erat luka hati

Perlahan mata kian surut
Terpejam menjadi sebuah pekat malam
Tak kuasa meraih asa
Yang terkoyak bersama masa
Menjadi puing demi puing
Dalam pilu hening



Baca SelengkapnyaBayang-Bayang Lelah
mjumani, Updated at: Juni 18, 2008

Nurani Hidup


Nurani Hidup


Andai tahu,
Andai mengerti,
Andai kusadari
Bahwa semua cinta yang kumiliki
Tak berumur sehari
Sekejap lalu
Lenyap meninggalkanku

Sedih,
Menyesalpun hanya buat letih
Semua telah berlalu
Bersama catatan kelabu

Tak pernah membayang
Apalagi hendak di bayang
Semua telah terjadi
Bukan hendak sendiri
Mungkin takdir Ilahi
Yang tak mampu ku hindirai

Biarlah……


Baca SelengkapnyaNurani Hidup
mjumani, Updated at: Juni 18, 2008
 

mjumanion