Minggu, 03 Juli 2016

Cara Beriklan Di Facebook Melalui Transfer Bank

Para pengguna Facebook tentu sudah tau akhir-akhir ini sering muncul iklan/sponsor tentang Cara beriklan di Facebook dan Instagram tanpa kartu kredit dengan metode pembayaran melalui ATM atau transfer Bank. Banyak yang penasaran tentang metode pembayaran ini termasuk saya. 

Untuk diketahui beriklan dengan metode pembayaran via atm atau transfer bank ini baru muncul jika kita mengaksesnya melalui PC atau Laptop, jadi tidak muncul jika menggunakan smartphone atau hp. Karena rasa penasaran saya kemaren mencoba metode ini.

Karena hanya sebatas penasaran dan ingin tahu barangkali bisa membuat reviewnya maka saya mencoba menggunakan metode pembayaraan ini. Sekali lagi hanya ingin memastikan apakah ini work atau tidak, saya menambahkan saldo dengan nominal kecil saja yakni Rp 50 ribu. Saat itu saya melakukan order pada hari Sabtu (02/07/16), namun baru bisa saya transfer hari Minggu, sehari setelahnya.

Kebetulan saya memiliki ATM BCA dan menyelesaikan transfer sesuai dengan petunjuk payment procces (bisa di lihat di screenshoot di atas)



Sampai tahap ini tidak ada masalah, sesampainya di rumah saya mendapatkan notifikasi email pembaruan pembayaran dimana berisi informasi bahwa saldo sebesar Rp 50 ribu sudah ditambahkan ke akun iklan saya. 
Singkat kata saya melanjutkan ke pengelolaan iklan dan mempersiapkan salah satu halaman yang saya kelola untuk di iklankan menggunakan saldo tersebut. Namun iklan tersebut hanya sempat tayang beberapa menit, dan muncul peringatan bahwa akun iklan saya di non aktifkan karena di anggap telah melanggar kebijakan.

"Akun iklan Anda telah ditandai untuk pelanggaran kebijakan. Iklan apa saja yang Anda jalankan telah dinonaktifkan. Jika Anda meyakini bahwa ini adalah kesalahan, harap hubungi kami"

Sebenarnya saya sudah membaca dan mencoba memahami kebijakan-kebijakan periklanan facebook dan sepertinya saya belum menemukan ada hal dalam iklan saya yang melanggar kebijakan. Karena masalah ini pula saya mencoba bertanya di grup Blogger Banua, dan mencoba beberapa tips namun sampai saat ini akun iklan saya masih belum bisa di aktifkan. Imbasnya semua halaman yang saya kelola fitur promosinya berubah menjadi "promosi tidak tersedia". 


Update : Karena tidak tahu lagi apa yang harus di lakukan selain menghubungi facebook team ads melalui fitur support nya akhirnya sekitar seminggu kemudian pengaduan saya ditanggapi dan akun iklan saya kembali di aktifkan. Dalam pesan tersebut tidak dijelaskan kenapa akun saya sempat di blokir namun sepertinya itu cuma kesalahan sistem. Jadi jika anda mengalami hal serupa ada baiknya jika memang merasa tidak ada melanggar kebijakan cobalah menghubungi facebook team ads melalui fitur supportnya dan bersabarlah.. jika beruntung akun anda pasti akan kembali bisa di akses.



Baca SelengkapnyaCara Beriklan Di Facebook Melalui Transfer Bank
mjumani, Updated at: Juli 03, 2016

Jumat, 01 Juli 2016

Teacher's Diary

Sudah menonton film Teacher's Diary ? 

Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan menurutku film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah aku tonton. Meski tidak bisa disejajarkan karena memang berbeda, Teacher's Diary bagiku sama menginspirasinya dengan Laskar Pelangi, 3 Idiots ataupun Sokola Rimba. 
Teacher's Diary
Ada dua hal yang membuat film ini seolah memiliki ikatan emosional dengan ku. Pertama karena lokasi syuting di sekolah apung di Kang Ka Jan Natural Park di Phetchaburi Province mirip dengan kondisi di Waduk Riam Kanan (Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar - Kalsel). Kedua kondisi alam dan letak geografisnya yang menyebabkan daerah tersebut masih tanpa listrik, sinyal dan internet persis seperti yang aku rasakan. 
Khru Ann
Mewakili Guru yang lebih cerdas dan lebih terampil
Aku dapat membayangkan beratnya perjuangan anak-anak yang tinggal di sekitar Waduk Riam Kanan, meski sekolahnya tidak berada di atas air tetapi desa mereka terpisah-pisah dan terisolasi oleh air. Anak-anak dari 12 desa yang ada di pinggiran waduk ini sebagian juga harus naik perahu motor (ces atau alkon) untuk bisa sampai ke sekolah. Sama halnya dengan murid-murid sekolah apung dalam Film Teacher's Diary tersebut.  Seingatku saat beberapa kali kesana sekitar tahun 2009-2012 di sana juga masih sulit sinyal telekomunikasi.
Khru (Guru) Song
Guru Biasa Tetapi dedikasinya menghangatkan hati
Meski hanya tinggal di pinggiran kota, sebagai manusia yang sudah merasakan kemudahan hidup dengan berbagai fasilitas, wajar jika beberapa hari saja di hutan kita akan "galau". Membayangkan tanpa internet beberapa hari saja sudah akan membuat kita pangling, bagaimana jika semua dibuat real dan komplit, tanpa sinyal, listrik, internet dan tidak hanya beberapa hari tapi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Inilah yang membuat ku seolah merasakan apa yang di alami Bu Ann dan Song terutama saat menjadi guru, bekerja ditengah semua keterbatasan sarana prasarana dan kendala sosial masyarakat yang ada dan berjuang melewati saat krisis dan titik jenuh menjalankan profesi dengan anak-anak yang cukup terbelakang. 

Melalui Khru (guru) Ann dan Song, kita (para guru) di ingatkan kembali bahwa guru tidak harus ideal, guru harus bekerja dengan hati. Guru memang tetap harus menguasai materi yang diajarkannya tetapi yang lebih penting guru tidak boleh lupa bahwa dia mengajar manusia muda. Membangun generasi masa depan yang suatu ketika akan mengambil peran dalam masyarakat. 

Sebenarnya ini adalah film drama romantis yang cukup keren, tidak hanya perjuangan menjadi guru di daerah antah beranah yang bisa bikin "mewek" tetapi juga kisah asmaranya. Sayangnya banyak penonton yang merasa kurang puas karena ending kelanjutan hubungan Bu Ann dan Pak Song tidak diceritakan lebih lanjut sehingga banyak yang berharap akan ada kelanjutan dari film ini. 

Menulis ini membuat ku ingin menonton ulang film ini lagi. Yuk sama-sama nonton !

Salam inspirasi, #saveguru
Baca SelengkapnyaTeacher's Diary
mjumani, Updated at: Juli 01, 2016
 

mjumanion