Kalimantan Selatan banyak memiliki keragaman budaya yang unik dan menarik, salah satunya adalah musik tradisional. Sayangnya dari tahun ketahun seniman musik tradisional ini kian sedikit karena sedikitnya peminat yang tertarik untuk melestarikannya. Kebanyakan pemain adalah orang-orang tua yang dulu mendapatkan keahlian dari turun temurun dan bertahan hingga kini. Kemajuan jaman dan teknologi serta perkembangan berbagai musik moderen seakan menghapus kesenian musik tradisional dari ingatan kita sehingga keberadaanya pun seakan terlupakan. Salah satunya adalah kesenian musik tradisional Kalsel yang diberi nama Kuriding.
Kuriding adalah sebuah alat musik khas Kalimantan Selatan. Kuriding dimainkan oleh seniman dari etnis Bakumpai maupun Banjar. Kuriding dibuat dari enau atau kayu mirip ulin yang hanya ada di daerah Muara Teweh, Barito Utara. Cara memainkan Kuriding adalah tangan kiri memegang tali pendek melingkar yang menahan bilah kayu itu agar menempelkan di mulut.Tangan kanan menarik-narik tali panjang yang diikat pada ujung bilah sebelahnya. Terdengar seperti suara angin menderu-deru, diiringi bunyi menghentak-hentak berirama teratur.
Alat Musik Kuriding |
Deru angin itu muncul dari tiupan mulut pemain Kuriding, sedangkan bunyi menghentak-hentak dari tarikan tangan kanan…Alat musik Kuriding diketahui melalui lagu Ampat Lima yang salah satu liriknya adalah "ampat si ampat lima ka ai, Kuriding patah,.." tapi jarang ada yang melihat bentuk alat itu apalagi orang memainkannya.
Pertunjukan kesenian ini pernah di ditampilkan dalam acara pembukaan Kongres Budaya Banjar, sayangnya penampilan pemain Kuriding dari Ngaju Kantor, Marabahan itu hanya sejenak saja. Kesenian musik itu di mainkan oleh Raminah, salah seorang pemain Kuriding yang sudah 15 tahun menjadi pemain Kuriding.
Bagi perempuan yang berusia 45 tahun itu, orang bisa bermain kuriding sudah langka. Apalagi tingkat kesulitan menguasai alat cukup tinggi, “Dulu jumlah kami yang belajar kuriding sekitar 50 orang, tapi terus bermain hanya tiga orang,” kata Raminah sambil memperlihatkan kuriding kepada Urbana.( Explore kalimantan)
Ia mewarisi kuriding dari ayahnya, lalu menceritakan bahan membuat kuriding dari enau, atau kayu mirip ulin yang hanya ada di daerah Muara Teweh, Barito Utara. Sesulit memainkannya, alat kuriding juga sulit dibuat meskipun tampak sederhana. “Kalau salah membuatnya dapat membahayakan pemain, makanya lagu Kuriding patah itu benar adanya. Sebab, kuriding bisa patah ketika dimainkan dan berakibat membahayakan pemainnya,” terangnya. Melihat kenyataan demikian, perempuan dari suku Bakumpai ini khawatir, generasi muda kini susah belajar bermain musik tradisional Kuriding.
Kuriding hanyalah salah satu dari sekian kesenian tradisional Kalsel yang hampir lenyap dari kehidupan masyarakat Kalsel. Jika tetap di biarkan tentunya kesenian musik Kuriding hanya akan tinggal cerita dimasa mendatang.
Refferensi : Explore kalimantan
Editor : mj
ARTIKEL TERKAIT:
4 komentar:
mohon izin publis di http://kalsel.antaranews.com, Asmuni K, Bjm
Silahkan, mudahan-mudahan bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya Kalsel.
Makasih banyak Bang infonya,,,
lun hanyar mandangar nah kuriding ini,,
btw kereen masuk antaranews kalsel kah..
unik juga nama nya
Posting Komentar