Selasa, 16 Desember 2014

Jamur, Senjata Baru Untuk Melawan Malaria

Sejenis jamur asal Afrika Timur dapat digunakan sebagai senjata baru dalam perang melawan malaria. Begitu menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Belanda, Tanzania, dan Inggris. Dalam presentasinya pada konferensi Malaria pan-Afrika di Yaounde, Kamerun, Afrika, tim tersebut mengatakan teknik mereka ini dapat mengurang kasus malaria secara signifikan. Alasannya, jamur menginfeksi serangga, termasuk nyamuk pembawa malaria, akan secara cepat membunuh serangga itu.  Penelitian menunjukan bahwa sejenis jamur asli Afrika Timur dapat menginfeksi nyamuk dan mengurangi dua pertiga usianya sehingga nyamuk hanya hidup selama tujuh hari. 
Nyamuk perantara penyebar malaria

Profesor Willem Takken dari Universitas Wagening, Belanda mengatakan jamur itu juga mencegah nyamuk menyebarkan parasit malaria pada manusia “Begitu nyamuk terinfeksi, ia akan menghentikan kebiasaannya mengisap air atau cairan lain, tetapi tidak lagi menginginkan darah. Nyamuk yang terinfeksi jamur ini tidak lagi dapat mengembangkan parasit malaria dalam tubuhnya” papar  Takken.

Penelitian tersebut dilakukan di Tanzania. Di sana para peneliti menutup 20% permukaan yang sering di hinggapi nyamuk dengan kain berjamur. Hasilnya, penyebaran malaria turun hingga 76%. Mereka yakin cara tersebut dapat dijadikan senjata ampuh melawan malaria karena spora jamur dapat dijadikan senjata ampuh melawan malaria karena spora jamur dapat di tumbuhkan pada tepung beras. Dalam waktu empat tahun ke depan, metode ini dapat menggantikan insektisida untuk membasmi nyamuk. Jika saat ini 80% nyamuk tidak lagi mati karena senyawa yang ada di dalam pestisida, pada penggunaan jamur hal itu tidak akan terjadi. “ Jamur ini tidak akan menjadi nyamuk kebal karena mampu menyerang beberapa gen berbeda dalam tubuh serangga itu, “ ujar Takken.

Di kutip dari www.bbc.co.uk

ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: Desember 16, 2014

0 komentar:

Posting Komentar

 

mjumanion