Ada berbagai Kegiatan yang bisa dilakukan oleh siswa dan siswi sekolah saat memasuki libur sekolah, salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh belasan pelajar dari SMAN Alalak, Desa Handil Bakti Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Mereka sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan Pelatihan Kader Konservasi Untuk Taman Wisata Alam Pulau Bakut yang diantaranya pengamatan satwa seperti Burung, Bekantan (Nasalis larvatus), Bajing, Serangga, dan berbagai Flora khas hutan rawa mangrove, pelepasan burung dan kura-kura serta pemasangan papan himbauan larangan berburu burung dan satwa lainnya.
Kader Konservasi, Penanaman Bibit Galam (Malaleuca cajuputi) di TWA Pulau Bakut |
Kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Biodiversitas Indonesia yang bekerjasama dengan Program Pasca Sarjana Pendidikan Biologi Unlam dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam tersebut rencananya berlangsung selama 3 hari, dimana hari pertama perkenalan, pengarahan dan pembagian kelompok, hari kedua pelatihan langsung di TWA Pulau Bakut, dan hari terakhir, diskusi dan presentasi hasil kegiatan selama pelatihan Kader Konservasi Taman Wisata Alam Pulau Bakut.
Kader Konservasi, menemukan sarang burung yang kemungkinan dari jenis Sriganti (Nectarinia jugularis) |
Menurut Amalia Rezeki Ketua Lembaga Biodiversitas Indonesia, upaya pelatihan kader konservasi khususnya untuk TWA Pulau Bakut sangat penting karena saat ini Pulau Bakut mengalami tekanan yang cukup berat misalnya padatnya lalu lintas pelayaran barang dan jasa, lalu lintas kapal-kapal tongkang pengangkut batubara, dan pembuangan sampah secara sembarangan oleh pengunjung tempat wisata Jembatan Barito yang dapat mengancam keberadaan flora dan fauna Pulau Bakut yang tepat berada di bawahnya.
Kader Konservasi, Rehat Pengamatan Flora dan Fauna TWA Pulau Bakut |
Inilah beberapa foto kegiatan pelatihan Kader Konservasi Taman Wisata Alam Pulau Bakut yang di ikuti oleh Riana Andan Dewi, Apriana, Nur Aidati Rahmi, Apriyadi, Dwiky Dhaimawan, Widayanti, Ernawati, Miswati Arifin, Rusda Marliana, Murjani, Vena Filosofia, dan Reni Septriani. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini bisa mewujudkan Kader Konservasi yang siap dan bersedia menjadi motivator dan dinamisator upaya-upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ditengah-tengah masyarakat.
.
Kader Konservasi |
Kader Konservasi, Pengamatan Bekantan Menggunakan Kelotok |
Kader Konservasi, Pengarahan dari Amalia Rezeki, Ketua Biodiversitas Indonesia |
Observasi dan pelepas liaran kura-kura di TWA Pulau Bakut |
Kader Konservasi, Sarapan Sebelum Beraktifitas |
Mudahan-mudahan kehadiran kalian bisa menjadi penyemangat dan penggugah pemerintah dan instansi terkait untuk lebih serius memperhatikan lingkungan. Semoga bisa bertemu lagi di kesempatan yang lain, Salam Lestari !!!
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar