Ornamen Rumah dalam masyarakat Banjar sebagian besar juga menggunakan jenis keterampilan seni ukir, bahkan "urang' Banjar memiliki jiwa seni yang tidak kalah dengan masyarakat suku lainnya di Indonesia khususnya untuk seni ukir dalam pembuatan berbagai ornamen Rumah Banjar. Namun saat ini beberapa ornamen yang menggunakan beberapa teknik atau jenis ukiran tersebut sudah sulit dijumpai karena beberapa ornamen tersebut telah dimakan usia dan hanya sedikit masyarakat yang membangun rumah dengan menggunakan ornamen tersebut lantaran mahalnya biaya pembuatannya, selain keterbatasan para pengukir atau pengrajin bahan umum ornamen yang berupa kayu ulin yang juga semakin sulit dan mahal turut menjadi alasannya.
Salah satu contoh bagian rumah yang menggunakan seni ukir |
Rumah Tradisional Kalimantan Selatan, biasanya menggunakan ornamen yang di bentuk menggunakan seni ukir atau yang dikenal dengan sebutan "tatah". Ada 3 jenis tatah yang biasa di jumpai dalam ornamen-ornamen rumah banjar yaitu Tatah surut (ukiran berupa relief); (2) Tatah babuku (ukiran dalam bentuk tiga dimensi); (3) Tatah baluang (ukiran “bakurawang”).
Seni Ukir "tatah baluang" atau "tatah bakurawang" pada ventilasi |
Ada banyak tempat atau bagian bangunan dalam Rumah Banjar yang menggunakan seni ukir antara lain :
Pucuk Bubungan, Papilis, Tangga, Palatar (teras), Lawang ( pintu), Lalungkang (jendela/ventilasi), watun, tataban, Tawing Halat ( dinding pembatas), sampokan balok, dan gantungan Lampu.
Jamang |
Rumah Balai Laki adalah salah satu tipe rumah adat Banjar yang memiliki ornamen khas yang berbeda dengan rumah adat Banjar lainnya, seperti rumah adat Bubungan Tinggi, Gajah Baliku, Gajah Manyusu, Palimasan, Palimbangan, Balai Bini, Tadah Alas, Cacak Burung/Anjung Surung, meskipun ada juga bagian-bagian rumah yang memiliki seni ukir yang bisa dijumpai pada rumah Banjar pada umumnya seperti yang telah disebutkan diatas.
Sumber : Bubuhan Banjar
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar