Jumat, 12 April 2013

Pudarnya Budaya Mendongeng Untuk Anak

Mendongeng adalah salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun dari zaman dahulu hingga sekarang. Namun seiring perkembangan waktu, rupanya karena berbagai hal budaya mendongeng mulai pudar. Padahal negeri ini pernah memiliki berbagai dongeng yang dulunya cukup digemari anak-anak. Misalnya dongeng sang Kancil dan Buaya.
Dongeng Lucu
Dongeng Fabel | Kancil dan Buaya
Mendongeng bagi orang tua untuk anak-anaknya bukanlah sekedar rutinitas untuk menidurkan sang buah hati, tetapi dibalik kisah-kisah tersebut tersirat makna dan pelajaran budi pekerti, serta petuah-petuah yang mendidik yang akan turut membentuk karakter dan kepribadiannya hingga dewasa kelak.

Dongeng-dongeng terkenal sudah menjadi langganan bagi anak-anak sebelum mereka tidur, aktifitas berbagi cerita dalam ragam bahasa khususnya bahasa ibu itu adalah cara memberikan nasehat terbaik bagi orang tua, karena si anak tidak merasa dimarahi atau diperintah.

Dongeng Lucu  kerap menjadi kegemaran mereka. Sayangnya kini budaya mendongeng seakan terhapus oleh perkembangan teknologi. MP3 Player, Ipod, Playstation, dan TV seakan telah menggeser dongeng ke sudut tak terjamah. Padahal teknologi tersebut sedikit sekali memberikan kontribusi positif bagi perkembangan anak.

Dongeng Fabel atau Hikayat yang kaya akan pesan moral sudah mulai ditinggalkan khususnya diperkotaan. Orang-orang tua dengan alasan kesibukan menjalankan rutinitas kerap melupakan perlunya meluangkan waktu untuk sibuah hati termasuk mendongeng. Tidak heran jika anak remaja saat ini sangat minim mendapatkan pembekalan budi pekerti. Para orang tua hendaknya bisa merenungkan hal ini, jika ingin memiliki anak yang memiliki budi pekerti yang bagus maka tidak bisa begitu saja menyerahkan anak sepenuhnya  kepada sekolah yang hanya memberikan beberapa jam pelajaran moral selama seminggu.

ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: April 12, 2013

0 komentar:

Posting Komentar

 

mjumanion