Menjadi manusia yang lebih bernilai
Waktu sudah menunjukan pukul 12 malam, meski satu pekerjaan sudah beres tapi mata sepertinya belum ada tanda-tanda ingin tidur. Akhirnya aku memutuskan browsing, sambil cari-cari informasi tentang usaha yang bisa motivasi bisnis, akhirnya aku sampai di sebuah web motivasi yang cukup terkenal. sambil baca-baca, akhirnya aku memutuskan untuk berlangganan tips mingguan mumpung gratis, hitung-hitung nambah pengalaman buat cari usaha gratis.
Setelah mengisi formulir pendaftaran akupun mencek email. Hmm, ternyata aku sudah di kirimi sebuah artikel motivasi. Judulnya hargai apa yang kita miliki. Cukup sederhana, tetapi mampu membuat saya tidak memindah layar untuk beberapa saat. Baris demi baris saya maknai, benar-benar memberikan semangat baru yang berbeda dan mampu membangkitkan gairah hidup untuk lebih menghargai diri kita.
Ceritanya inspiratif, meski sederhana, yang intinya begini ; pernahkah kita membayangkan terlahir dalam keadaan tuli dan buta? mungkin tidak. Tapi ada seseorang bernama Helen Kehler yang mengalaminya. Dia seorang perempuan, karena tuli dan buta maka dia tidak bisa menulis, tidak bisa membaca, melihat dan mendengar. Namun siapa sangka ditengah keadaanya yang terlahir cacat tuli dan buta, dia memiliki semagat hidup yang luar biasa. Dimana di tengah keterbatasannya dia mejadi motivasi bagi rekan-rekan cacat tuli dan buta sepertinya. Harapannya semua orang cacat, tuli, buta bisa menjalani hidup normal meski sangat sulit.
Sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkannya berbunyi
“It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound”.
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound”.
kira-kira maksudnya, merupakan sebuah anugrah jika setiap orang yang beranjak dewasa mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. Dengan demikian setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar dan melihat.
Bisakah kita membayangkan ? saya yakin jika itu terjadi kita takakan pernah lupa bersyukur karena telah dilahirkan dengan normal. Dan kita tidak lagi menjadi orang yang suka berkeluh kesah karena masalah hidup yang membuat kita tidak bisa menghargai diri kita sendiri.
Kehler pernah berkata, jika saja ada sehari dalam hidupnya bisa melihat dan mendengar, pasti dia akan bisa melakukan banyak hal, temasuk membuat tulisan yang menarik.
Mungkin inilah saatnya bagi kita untuk bisa lebih menghargai diri sendiri, menghargai apa yang kita miliki, untuk memandang kehidupan yang lebih baik. Janganlah kita sibuk meratapi kekurangan, tapi lihatlah segala kelebihan, dan terus optimalkan untuk terus maju meraih kesuksesan. Dengan begitu kita akan merasa jarang kesusahan dan sebaliknya kita menjadi bisa lebh berpikir positif untuk menjadi manusia yang lebih bernilai.
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar