Contoh laporan praktikum Morfologi Dan Topografi Aves
Topik : Morfologi dan topografi aves.
Tujuan : Mengenal bentuk luar (morfologi) dengan alat-alat dalam (topografi) aves
I. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Alat bedah.
2. Papan section.
3. Alat tulis dan gambar.
Bahan : 1. Ayam.
II. CARA KERJA
1. Morfologi aves.
a. Meletakkan ayam pada baki sambil mengikatnya.
b. Menggambar morfologi ayam dan struktur bulu dari ayam.
2. Anatomi aves.
a. Melakukan penyembelihan ayam.
b. Mensectio dari dada menuju ke kloaka dan rostrum.
c. Mengamati alat-alat dalam yang terlihat dan cavum orisnya.
d. Menggambar alat-alat dalam dan memberi keterangan.
Aves merupakan kelompok vertebrata yang hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu. Tubuh aves dibedakan atas paruh, kepala, leher, badan, sayap, tangkai dan ekor.
Bulu pada aves dibedakan atas :
a. plumulae.
b. filoplumae.
Warna bulu aves terbagi 2 golongan :
a. Warna bulu yang disebabkan oleh biochrome yang menyerap dan memantulkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu, yaitu bulu dengan warna merah, jingga, kuning, hitam, kelabu, coklat dan hijau.
b. Warna bulu yang disebabkan oleh adanya elemen fisik, yaitu bulu dengan warna putih, biru dan gemerlapan.
Paruh aves mempunyai ciri-ciri :
- panjang - lurus - pipih datar
- pendek - bergigi
- berkait - berkantung leher
Sayap aves mempunyai beberapa ciri-ciri :
- panjang - bulat
- pendek - runcing
Pada aves terdapat tarsometatarsus dengan ciri-ciri :
- scutellata - serata
- reticulata - boated
Jari pada aves ada yang rata/ datar dan ada yang terangkat, sedangkan cakarnya ada yang runcing dan ada yang obtuse. Kaki aves dibedakan 3 tipe yaitu :
a. Tipe bertengger, terbagi atas :
- passerine
- zygodactyla
b. Tipe berjalan.
c. Tipe berenang, yaitu palmate dan totipalmata.
Bulu ekor (rectriches) mempunyai beberapa ciri yaitu :
- panjang - bulat
- pendek - rata
- runcing dan membentuk garpu.
Alat-alat dalam (organ) pada aves membentuk sistem organ, yaitu :
1. Sistem cardiovasculare, terdiri atas :
a. Cor
- relatif besar - terletak di linea lateralis
- berbentuk kerucut - beruang 4
b. Pembuluh darah, terdiri atas :
- arteri - kapiler - vena
2. Sistem digestorium, terbagi atas :
a. Trachus digestivus,
- rostrum - proventriculus
- cavum oris - ventriculus
- pharynx - intestinum tenue
- esophagus - intestinum erassum
- ingluvies
b. Glandula digestonia,
- glandula salivales
- hepar (pada collumba livia tidak mempunyai vesica fellea)
- pancreas
3. Sistem urogenitale, terbagi atas :
a. Organa uropoetica
- ren - kloaka
- ureter (aves tidak memiliki vesica urinaria)
b. Organa genitalia
- organa genitalia jantan yaitu testis
- organa genitalia betina yaitu ovarium
4. Sistem respiratorium, terdiri atas :
- nares - pulmo
- larynx - syrinx
- trachea - saccus pneumaticus
IV. HASIL PENGAMATAN
V. ANALISA DATA
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Super classis : Tetrapoda
Classis : Aves
Sub classis : Neornithes
Super ordo : Palaeognathes
Ordo : Galliformes
Familia : Gallidae
Genus : Gallus
Species : Gallus gallus
1. Morfologi ayam.
Tubuh ayam dapat dibedakan atas :
1. Caput (kepala).
Pada caput terdapat alat-alat berikut :
· Rostrum (paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
· Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
· Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
· Organon visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata.
· Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.
2. Cervix (leher).
Pada ayam, leher ini biasanya panjang.
3. Truncus (badan).
Truncus pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.
Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
4. Caudal (ekor).
Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.
5. Extremitas / membran liberi.
· Extremitas anterior.
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna.
Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.
· Extremitas posterior.
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.
2. Cavum oris ayam (rongga mulut).
· Maxilla (rahang atas).
Di sini tidak ada gigi, nares posteriors (yang menghubungkan rongga mulut dengan rongga hidung), fissura choanae secundaria, ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii, tunggal dan letaknya di medial. Pada palatum terdapat lipatan-lipatan crista marginalis dan plica palatini.
· Mandibula (rahang bawah).
Terdapat aditus laryngis, lingua yang sempit, panjang dan dilapisi oleh lapisan tanduk.
3. Struktur anatomi bulu ayam.
Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok dan untuk terbang. Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu :
- Plumae (contour-feathers).
Terdiri atas bagian-bagian :
• Calamus (quill) adalah tangkai bulu.
• Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
• Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
• Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi.
• Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae terbagi atas :
- barbulae yang distal, menuju ke arah ujung bulu/ distal, mempunyai kait-kait (radioli) untuk mengait barbulae yang proximal.
- barbulae yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu/ proximal.
- Plumulae (down-feather)
Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulaeyang pendek.
- Filoplumae (hair-feather).
Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.
4. Anatomi ayam.
Ayam memiliki alat-alat dalam seperti cor, esophagus, ingluvies, proventriculus, ventriculus, intestinum tenue, caecum, rectum, hepar, pancreas, ren, pulmo, trachea yang membentuk sistem organ diantaranya :
a. Sistem Cardiovasculare.
Sentralnya adalah cor yang ada di linea mediana, yang berbentuk kerucut, dibungkus oleh oleh pericardium. Pada aves tidak ada sinus venosus, pembuluh darahnya adalah venae dan arteriae yang keluar dari ventriculum sebanyak 3 buah yaitu :
- arteri anonima sinistra menuju ke kiri.
- arteri anonima dextra menuju ke kanan.
Masing-masing arteri anonima bercabang menjadi arteri carotis communis yang menuju ke kepala, arteri pectoralis yang besar menuju ke musculus pectoralis mayor, arteri sublavia yang menuju ke ketiak menjadi arteri axillaris dan yang menuju ke anggota muka menjadi arteri branchialis.
- aorta, merupakan sisa dari archus aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan archus aorticus yang menuju ke kiri telah hilang. Archus aortae itu melingkari bronchus dextrum lalu membelok ke caudal menjadi aorta dorsalis.
Dari ventriculum dextrum yang keluar hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju ke pulmo kanan dan ramus sinistrum menuju ke pulmo kiri.
b. Sistem Digestorium.
Terbagi atas :
• Trachus digestivus.
Terdiri atas cavum oris yang di dalamnya ada lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk, pharynx yang pendek, esophagus yang panjang dan melebar menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan.
Dari ingluvies masuk dalam proventriculus/ lambung kelenjar yang menghasilkan cairan lambung (asam), ventriculus yang berdinding tebal berlapis jaringan epitel yang keras di sebelah dalam dan menghasilkan sekresi, intestinum yang terbagi atas bagian haluys dan bagian akhir adalah rectum, lalu kloaka dan yang terakhir adalah anus.
• Glandulae digestoria.
Terdiri atas glandulae buccalis/ glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar sebagai salah satu kelenjar pencernaan yang relatif besar, berwarna merah coklat dengan beberapa lobus, yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus memiliki satu ductus hepaticus yang bermuara pada duodenum, vesica fellea sebagai penampung billus (empedu). Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens doudeni. Biasanya mempunyai 3 saluran yang bermuara pada pars ascendens doudeni.
c. Sistem urogenital.
Terdiri atas organa uropoetica dan organa genitalia, yaitu :
· Organa uropoetica terdiri atas :
- ren (metanephros), berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
- ureter, berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka.
- kloaka adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin, kencing dan makanan.
- bursa fabricli, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali.
· Organa genitalia, terdiri atas :
- ovarium, hanya yang sebelah kiri saja.
- oviduct (saluran telur), merupakan saluran lurus yang bermuara pada kloaka.
d. Sistem respiratorium.
Bagian-bagiannya adalah :
- nares (lubang hidung), berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
- nares posteriores, meruapakan lubang pada palatum.
- larynx, terdiri atas tulang rawan, membatasi suatu ruangan yang disebut glottis, dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaran celah yang disebut rima glottidis.
- trachea, berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trachealis, tersusun sepanjang trachea tadi ke arah caudal lalu bercabang menjadi bronchus dexter dan sinister dimana tempat percabangannya disebut bifurcatia trachea.
- pulmo, berjumlah sepasang, relatif kecil, hanya dapat mengembang sedikit dan melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pieura.
- syrinx (alat suara), terdapat pada bifurcation tracheae, tersusun dari beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus branchialis yang paling cranial.
VI. KESIMPULAN
1. Berdasarkan morfologinya, tubuh ayam terbagi atas caput, cervix, truncus, cauda dan sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki).
2. Cavum oris ayam terdiri dari maxilla dan mandibula.
3. Bulu pada ayam terbagi 3 macam, yaitu :
- plumae : calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus posterior dan vexillum.
- plumulae : calamus, rachis, barbae dan barbulae.
- filoplumae.
4. Berdasarkan anatomi ayam, terdapat beberapa sistem organ, yaitu :
- sistem cardiovaskuler : cor dan pembuluh darah.
- sistem digestorium : rostrum, cavum oris, pharynx, esophagus, ingluvies, proventriculus, ventriculus, intestinum tenue dan crassum, hepar, pankreas dan glandula salivales.
- sistem urogenital : ren, ureter, kloaka dan ovarium.
- sistem respiratorium : nares, larynx, trachea, pulmo, syrinx dan saccus pneumaticus.
Naparin, Akhmad.2004. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata.
FKIP UNLAM Banjarmasin
Suryowijayan, Soeharto.1985. Pengantar Praktikum Zoologi Vertebrata. Yogyakarta : UGM
ARTIKEL TERKAIT:
1 komentar:
alangkah lebih bagus kalau disertakan gambar dan keterangannya..
Posting Komentar