Sabtu, 18 April 2009

Perkembangan Embrio Ayam

Perkembangan Embrio Ayam 
HIDUP DALAM 21 HARI
(Perkembangan embrio ayam )
Salah satu hewan yang menarik untuk di pelajari adalah ayam. Ayam hewan vertebrata yang tergolong kedalam bangsa Aves. Salah satu ciri bangsa Aves adalah memiliki bulu dan berkembang biak dengan bertelur. Telur di hasilkan oleh ayam betina di dalam ovarium. Folikel-folikel akan berkembang bergiliran menjadi sebuah telur yang sebelum keluar di saluran oviduct dibungkus terlebih dahulu dengan zat kapur.
Perkembangan embrio ayam sangat menarik di pelajari, dimana dalam kurang lebih 21 hari pengeraman anak ayam siap menetas. Dengan berat embrio 0,0002 gram pada hari pertama dapat mencapai 30,21 gram pada hari ke 20.

Untuk dapat berkembang menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati. Adapun beberapa tahap perkembangan embrio ayam yang dapat diamati dengan jelas adalah sebagai berikut:
a. Masa pengeraman 16 jam
Adanya pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pinggirnya bertanggul pada daerah blastodiscus. Daerah ini disebut daerah primitive embrio nantinya akan berkembang anterior dari garis ini.
b. Masa pengeraman 19-21 jam
Pada stadium ini anterior dari nodus hensen telah berkembang dari sistem syaraf yang masih berupa lekuk neural dan terbentuk lekukan kepala, anterior dari lipatan kepala terlihat bening.
c. Masa pengeraman 24-26 jam
Telah terbentuk 1 pasang somit lateral notochord, somid berikutnya akan terbentuk posterion dari yang pertama setiap jam, sedangkan lipatan kepala yang diikuti oleh pembentukan usus depan. Pada jam 35 akan terbentuk jantung yaitu dari mesoderm spandoris pada kaki, porta usus depan.
d. Masa pengeraman 33  jam
Jantung sudah mulai membelok kekanan dan sudah terbentuk 1 pasang aorta dan vena vitelina, sistem-sistem saraf juga sudah mulai berdiferensiasi.
e.  Masa pengeraman 45-50 jam
Perubahan yang sangat jelas ditentukan adalah terjadinya torsi (Harlita.2005:14).
Ayam sebagai salah satu anggota bangsa aves juga mengalami tingkat perkembangan dari telur menjadi bentuk yang terdefinisi, meliputi:
1.      Perbanyakan
2.      Blastulasi
Blastula di blastodiscus terdapat 2 bagian yaitu:
a.       Area pellucid (bagian tengah) diatas blastocoels
b.      Area Opaca (bagian yang dibawahnya terdapat yolk)
c.       Epiblash (bagian luar) à selaput ekstraembrional untuk melindungi dan memberikan makan embrio adalah penebalan yang mula-mula terlihat dibagian tengah posterior dan area pellucid, terjadi karena imigrasi sel-sel dari bagian lateral dari epiblast posterior menuju ketengah (Yatim.1990:115).
3. Gastrulasi
 Pada saat gastrulasi embrio dilapisi oleh 3 lapisan benih masing-masing: ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada saat inkubasi terbentuk:
ü  Pipa ectoderm àakan menghasilkan jaringan epitel sebelah luar tubuh, kulit epidermis dan derivatnya yang terdiri dari bahan tanduk, kuku, dll.
ü  Pipa mesoderm àmenghasilkan banyak jaringan dan otot-otot lurik, otot polos dan otot jantung. Jaringan penunjang dan jaringan pengikat juga merupakan derivate dari mesoderm. Pipa bagian atas mesoderm membentuk otot daging tubuh columa vertebralis dan menggantikan notochord, sel rusuk, tulang tengkorak dan tulang muka. Pipa bagian tengah menghasilkan ginjal, gonad, dan saluran. Pipa bagian bawah menghasilkan bagian dermis kulit, otot subsitis, dll.
ü  Pipa Endoderm àmenjadi lapisan terdalam dan saluran pencernaan beserta kelenjar-kelenjar misalnya hati penkreas tumbuh dan pipa endoderm paru-paru berasal dari penonjolan ventral endoderm didaerah pharink.
ü  Pipa syaraf àmenjadi otak di anterior (caput) dan medulla spinalis ditengah dan di posterior. Saluran dengan pipa dan mempunyai cara centralis pada batang saraf pada otak.
ü  Notochord àberkembang menjadi batang belakang (Jungudia.1950:256)

4. Tubulasi (pembentukan pipa-pipa)

5.      Diferensiasi
Penebalan menyempit membentuk garis primitive dari posterior dan anterior sepanjang 60-75% area pellucid sumbu anterior dari embrio nantinya membentuk lekukan primitive fungsinya seperti bibir blastophorus pada katak, dimana terjadi modulasi dari sel kedalam blastocoels ujung anterior garis primitive ditemukan tonjolan yang disebut nodus Hansen yang sama dengan bibir blastophorus. Sel yang bermigrasi melalui nodus hensen bergerak kearah anterior adalah sel mesoderm yang akan membentuk notochord. Sel yang bermigrasi melalui lateral garis primitive akan membentuk mesoderm dan endoderm embrio.
 


ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: April 18, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

mjumanion