Minggu, 12 Mei 2013

Mencit (Mus musculus)

Mencit (Mus musculus) merupakan hewan yang masuk dalam familia dari kelompok mamalia (hewan menyusui). Para ahli zoology (Ilmu hewan), setelah melakukan penelitian dan pengamatan yang memakan waktu yang lama dan pemikiran yang berat sepakat untuk menggolongkan hewan ini ke dalam ordo rodensia (hewanpengerat), sub ordo Mymorpha, famili Muridae, dan sub famili Murinae. Untuk lebih jelasnya Mencit (Mus musculus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Klasifikasi mencit
Mencit (Mus musculus)

Klasifikasi Mencit atau tikus putih
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub class : Theria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Sub family : Murinae
Genus : Mus
Species : Mus musculus

Ternak Mencit atau Tikus Putih
Pada beberapa jenis ternak yang hidup didaerah berikilim subtropics, siklus birahi (astrus) hanya terjadi selama musim kawin dan peride bukan musim kawin ternak betina dalam keadaan enastrus (tidak birahi). Pada sejumlah mamalia, proses reproduksi terjadi selama satu periode terbatas dalam setahun, seperti pada sebagian besar hewan menyusui. Estrus adalah keadaan fisiologi hewan betina yang siap menerima perkawinan dengan jantan. Siklus birahi dibagi dua fase fasu luteal dan fase folikel Pada fase luteal dan fase folikel. Pada fase luteal dicirikan oleh aktifnya korpus luteum yang mensekresikan progesterone pada level yang tinggi sedangkan LH dan FSH rendah. Pada fase folikel diawali pada saat corpus luteum lisis, kadar progerteron menurun dan pertumbuhan folikel mulai aktif dan ,mensekresikan secara bertahap estrogen sesuai dengan perkembangan populasi folikel. Peningkatan estrogen akan menimbulkan terjadinya tingkahlaku birahi dan control umpan balik positif terhadap hipotalamus dan hipofisia yang berdampak meningkatkan pulsaliti LH dan kadar FSH sampai terjadi evolusi (Sonjaya, 2008).
Mencit yang telah dewasa dan siap dikawinkan mempunyai bobot jantan 28 gram, betina 20-25 gram. Kebuntingan antara 17-22 hari, rata-rata 21 hari Mencit termasuk hewan polioestrus, siklusnya berlangsung setiap 4-5 hari sekali, lamanya birahi antara 9-20 jam, estrus terjadi 20-40 jam setelah partus. Penyapihan dapat menginduksi estrus dalam 2-4 hari. Cara perkawinan mencit berdasarkan rasio jantan dan betina dibedakan atas monogamus, triogamus dan harem. Sistem Monogamus terdiri dari satu jantan dan satu betina, triogamus terdiri dari satu jantan dan dua betina dan harem satu jantan lebih dari tiga betina dalam satu kandang (Anonim, 2008).
Tikus putih
Anak Mencit (Mus musculus)

Mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawali dengan dengsan peningkatan yang drastis dalam sekresi/kortisol dari kortek adrenal dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesteron sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darah induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak (Anonim, 2009).

Siklus Estrus Mencit (Mus musculus)
Mnenurut Anonim (2007) Pada setiap siklus yang terjadi pada tubuh mencit, terjadi perubahan-perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh hormon
1. Fase Estrus
Pada fase estrus yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah” , hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi. Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan. Pada saat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif, dengan kata lain mencit berada dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan melakukan semacam panggilan ultrasonik dengan jarak gelombang suara 30 kHz - 110kHz yang dilakukan sesering mungkin selama masa pedekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina menghasilkan semacam pheromon yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang diekskresikan melalui urin. Pheromon ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan.
Mencit dapat mendeteksi pheromon ini karena terdapat organ vomeronasal yang terdapat pada bagian dasar hidungnya. Pada tahap ini vagina pada mencit betinapun membengkak dan berwarna merah. Tahap estrus pada mencit terjadi dua tahap yaitu tahap estrus awal dimana folikel sudah matang, sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap estrus akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam.
2. Fase Metestrus
Pada tahap metestrus birahi pada mencit mulai berhenti, aktivitasnya mulai tenang, dan mencit betina sudah tidak reseptif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus luteum dibentuk secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang berfungsi untuk menghancurkan dan memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam. Pada tahap ini hormon yang terkandung paling banyak adalah hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus leteum.
3. Fase Diestrus
Tahap selanjutnya adalah tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Hormon yang terkandung dalam ovarium adalah estrogen meski kandungannya sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel epitel berinti dan sel leukosit. Pada uterus terdapat banyak mukus, kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran uterus kecil, dan terdapat banyak lendir
4. Fase Proestrus
Pada fase proestrus ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau disebut juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini hormon estrogen sudah mulai banyak dan hormon FSH dan LH siap terbentuk. Pada apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel yang sudah tidak berinti (sel cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk sempuna bahkan belum terbentuk inti dan sel-sel baru ini berada di atas sel epitel yang membelah, sel-sel baru ini disebut juga sel cornified (sel yang menanduk. Perilaku mencit betina pada tahap ini sudah mulai gelisah namun keinginan untuk kopulasi belum terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam. Setelah fase ini berakhir fase selanjutnya adalah fase estrus dan begitu selanjutnya fase akan berulang .

ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: Mei 12, 2013

2 komentar:

Ridho Obietz mengatakan...

Terima kasih atas materinya????

Rerung Epri mengatakan...

Mantap

Posting Komentar

 

mjumanion