Ekosistem Lamun mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat termasuk siswa sekolah. Lamun saat ini merupakan satu-satunya tumbuhan tingkat tinggi yang tumbuh di dalam laut. Kelompok Lamun biasanya hidup di perairan dangkal dan tidak jarang tumbuh berdampingan dengan terumbu karang. Tumbuhan yang tergolong kedalam kelompok Angiospermae ini merupakan salah satu ekosistem penting terutama untuk kehidupan spesies penghuni perairan laut.
Seagrass |
Jenis Lamun di Indonesia sedikitnya ada 12 jenis, dari sekitar 63 jenis lamun di dunia dengan dominasi beberapa jenis diantaranya Enhalus acoroides, Cymodocea spp, Halodule spp., Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, Thallasia hemprichii dan Thalassodendron ciliatum.
Biota yang sering di jumpai di padang Lamun antara lain alga (rumput laut), kerang-kerangan (moluska), beragam jenis echinodermata (teripang-teripangan), udang, dan berbagai jenis ikan. Selain hewan-hewan tersebut, padang lamun juga merupakan tempat mencari makan bagi penyu hijau (Chelonia mydas) dan ikan duyung atau dugong (Dugong dugon).
Faktor Abiotik yang mempengaruhi Ekosistem Lamun, antara lain, Kuat arus, Cahaya, Temperatur, Salinitas, Substrat, dan Kandungan Oksigen terlarut.
Pemanfaatan Lamun Secara tradisional :
1.Anyaman untuk membuat keranjang
2.Diolah menjadi pupuk
3.Tumpukan untuk pematang
4.Mengisi kasur
5.Ada yang dimakan
6.Dibuat jaring ikan
Pemanfaatan Lamun Secara Modern
1.Penyaring limbah
2.Stabilizator pantai
3.Bahan untuk pabrik kertas
4.Makanan olahan
5.Obat-obatan
6.Sumber bahan kimia.
Sumber : Akhunmerantau
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar