Hal-hal dasar yang perlu diketahui ketika membeli obat yang beredar luas di pasaran adalah sebagai berikut :
- Nama produk: Nama produk dikenal juga dengan istilah merk bisanya beberapa merk sudah memiliki citra atau kepercayaan oleh masyarakat yang berhubungan erat dengan khasiatnya
- Bahan aktif: adalah bahan yang berkhasiat dalam sediaan obat
- Golongan: merupakan kategori produk seperti obat batuk, anti histamine (anti alergi), antipiretik (penurun panas), antitusif (anti batuk),ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), dll
- Kegunaan: terhadap gejala atau penyakit yang akan diobati
- Peringatan: Biasanya berisi tentang kapan penghentian pemakaian, atau efek samping yang dapat ditimbulkan.
- Dosis/aturan pakai. Selain mempercepat kesembuhan penggunaan dosis yang tepat juga menghindari efek negatif yang dapat timbul jika.
- Bahan aditif: adalah bahan yang ditambahkan sebagai pengikat, pewarna, penambah rasa, atau aroma.
- Perhatikan expired date/ tanggal kadaluwarsa
- Objek : Perhatikan obat yang anda beli apakah untuk umum, dewasa atau anak-anak
Kandungan Aktif Obat
Obat sakit kepala yang paling ringan mengandung parasetamol, yang tidak menganggu lambung. Bisa juga digunakan untuk anti radang, anti pegal linu, anti nyeri lain seperti nyeri gigi. Obat pilek biasanya mengandung antihistamin (histamine adalah zat yang dikeluarkan saat tubuh kita terpapar allergen) klorfeniramin maleat atau desklorfeniramin maleat yang menyebabkan ngantuk dan dekongestan (untuk melegakan pernapasan) seperti fenilpropanolamin hidroklorida atau fenilefrin hidroklorida, yang dapat menimbulkan jantung berdebar dan menaikkan tekanan darah.
Obat batuk tertentu mengandung desktrometorfan hidrobromida yang kadang-kadang dikombinasi dengan ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), seperti gliseril guayakolat. Obat maag biasanya mengandung antasida, yang umumnya kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, yang apabila diminum terus menerus dapat menyebabkan sembelit atau diare. Obat nyeri haid umumnya mengandung asam mefenamat yang bisa mengiritasi lambung. Obat asma mengandung teofilin dan efedrin. Zat yang disebut terakhir ini bisa menyebabkan jantung berdebar dan tekanan darah naik.
Jadi kalau Anda pengidap sakit maag dan suatu saat Anda sakit kepala, pilihlah obat yang mengandung parasetamol (asetaminofen), hindari yang mengandung aspirin (karena aspirin mengganggu lambung). Parasetamol dapat pula digunakan untuk sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri-nyeri ringan sampai sedang lainnya. (Obat-obatan antinyeri kurang manjur menghadapi nyeri kelas berat yang diakibatkan batu ginjal, batu empedu, atau kanker.)
Kalau Anda berprofesi sebagai penyetir atau pekerja yang mengoperasika mesin, hindari menggunakan obat pilek yang mengandung antihistamin, karena akan menyebabkan kantuk. Bila Anda batuk kering, pakailah dekstrometorfan, sedangkan bila batuk berdahak, pakai lah obat batuk hitam. Sedangkan pengidap asma atau hipertensi, jangan gunakan efedrin, gunakan teofilin saja.
Untuk bahan aktif, pilihlah hanya zat yang Anda butuhkan. Hindari obat yang mengandung banyak campuran bahan aktif, apabila anda tidak mengalami semua gejala yang perlu diatasi dengan obat tersebut. Hati-hatilah dengan istilah, “flu”, yang sebenarnya menggambarkan kumpulan gejala. Penyakitnya sendiri bisa selesma (common cold) atau influenza. Keduanya disebabkan oleh virus, tetapi dari jenis yang berbeda. tidak ada obat yang bisa membunuh virusnya. Yang ada hanya obat yang meringankan gejalanya. Penyakitnya akan sembuh sendiri setelah 3 - 5 hari oleh kekebalan tubuhnya penderita. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh, dengan memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, minum vitamin, dan bisa dicoba herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti Echinacea.
Kalau gejala Anda panas dan pilek, tidak usah minum obat yang mengandung obat batuk dekstrometorfan. Ada beberapa obat influenza yang berisi zat aktif untuk mengatasi semua gejala, seperti sakit kepala, batuk, demam, nyeri pada otot. Belilah obat campuran ini hanya apabila anda MEMANG mengalami semua gejala tersebut.
Jika Anda hanya menderita sakit kepala atau nyeri otot, perlukah Anda memasukkan sekian banyak zat kima yang tidak diperlukan itu ke dalam tubuh Anda, selain parasetamol? Bisa saja sakit kepala atau otot Anda sembuh, tetapi Anda akan mengantuk karena dekslorfeniramina maleat, atau berdebar-debar karena kafein dan fenilpropanolamina hidroklorida. Inilah pentingnya, tak hanya membaca indikasi obat, tetapi juga komposisi obat.
Obat batuk tertentu mengandung desktrometorfan hidrobromida yang kadang-kadang dikombinasi dengan ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), seperti gliseril guayakolat. Obat maag biasanya mengandung antasida, yang umumnya kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, yang apabila diminum terus menerus dapat menyebabkan sembelit atau diare. Obat nyeri haid umumnya mengandung asam mefenamat yang bisa mengiritasi lambung. Obat asma mengandung teofilin dan efedrin. Zat yang disebut terakhir ini bisa menyebabkan jantung berdebar dan tekanan darah naik.
Jadi kalau Anda pengidap sakit maag dan suatu saat Anda sakit kepala, pilihlah obat yang mengandung parasetamol (asetaminofen), hindari yang mengandung aspirin (karena aspirin mengganggu lambung). Parasetamol dapat pula digunakan untuk sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri-nyeri ringan sampai sedang lainnya. (Obat-obatan antinyeri kurang manjur menghadapi nyeri kelas berat yang diakibatkan batu ginjal, batu empedu, atau kanker.)
Kalau Anda berprofesi sebagai penyetir atau pekerja yang mengoperasika mesin, hindari menggunakan obat pilek yang mengandung antihistamin, karena akan menyebabkan kantuk. Bila Anda batuk kering, pakailah dekstrometorfan, sedangkan bila batuk berdahak, pakai lah obat batuk hitam. Sedangkan pengidap asma atau hipertensi, jangan gunakan efedrin, gunakan teofilin saja.
Untuk bahan aktif, pilihlah hanya zat yang Anda butuhkan. Hindari obat yang mengandung banyak campuran bahan aktif, apabila anda tidak mengalami semua gejala yang perlu diatasi dengan obat tersebut. Hati-hatilah dengan istilah, “flu”, yang sebenarnya menggambarkan kumpulan gejala. Penyakitnya sendiri bisa selesma (common cold) atau influenza. Keduanya disebabkan oleh virus, tetapi dari jenis yang berbeda. tidak ada obat yang bisa membunuh virusnya. Yang ada hanya obat yang meringankan gejalanya. Penyakitnya akan sembuh sendiri setelah 3 - 5 hari oleh kekebalan tubuhnya penderita. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh, dengan memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, minum vitamin, dan bisa dicoba herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti Echinacea.
Kalau gejala Anda panas dan pilek, tidak usah minum obat yang mengandung obat batuk dekstrometorfan. Ada beberapa obat influenza yang berisi zat aktif untuk mengatasi semua gejala, seperti sakit kepala, batuk, demam, nyeri pada otot. Belilah obat campuran ini hanya apabila anda MEMANG mengalami semua gejala tersebut.
Jika Anda hanya menderita sakit kepala atau nyeri otot, perlukah Anda memasukkan sekian banyak zat kima yang tidak diperlukan itu ke dalam tubuh Anda, selain parasetamol? Bisa saja sakit kepala atau otot Anda sembuh, tetapi Anda akan mengantuk karena dekslorfeniramina maleat, atau berdebar-debar karena kafein dan fenilpropanolamina hidroklorida. Inilah pentingnya, tak hanya membaca indikasi obat, tetapi juga komposisi obat.
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar