Ditengah banyaknya protes kenaikan gaji karywan atau mahalnya biaya pendidikan hendaknya mereka yang saat ini masih kurang bersyukur bisa bercermin pada guru-guru yang mengajar di MDA Nurul Islam. Begitupula para siswa yang saat ini mungkin ogah-ogahan menuntut ilmu karena alasan ini itu yang tidak masuk akal patutlah mencontoh semangat anak didik di MDA Nurul Islam yang dalam keterbatasan baik media, tempat dan sarana belajar tetapi tetap bersemangat menuntut ilmu.
Madrasah Diniyah Awaliyah Nurul Islam adalah salah satu sekolah yang mengajarkan pendidikan keagamaan Islam yang lebih akrab disebut sekolah arab oleh masyarakat sekitar. Madrasah Diniyah Awaliyah Nurul Islam terletak di Jl. Trans Kalimantan Km 11 Desa Sei Lumbah Kec. Alalak Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Sekolah yang berdiri sejak 2001 ini kini memiliki jumlah kurang lebih 63 murid, 1 kepala sekolah dan 3 tenaga pengajar.
 |
| Kunjungan Rumah Amal Kita ke sekolah MDA Nurul Islam |
Hasanuddin, Rahmat dan Kamila adalah 3 tenaga pengajar yang mungkin lebih tepat disebut sebagai relawan mengingat untuk disebut sebagai pegawai upah mereka sebenarnya sangat tidak layak. Mereka hanya menerima sekitar 100 ribu/bulan sebagai balasan jerih payah mereka mengajar 63 murid yang terdiri atas 4 kelas. Namun itu tidak menyurutkan niat mereka untuk mendedikasikan ilmu kepada generasi-generasi calon penerus bangsa.
 |
| Penyerahan Paket Belajar untuk siswa MDA Nurul Islam |
Mereka memang tidak bisa berharap banyak mengingat keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah. Iuran Rp 3000/bulan dari siswa mungkin hanya cukup untuk membeli kapur dan membenahi meja atau kursi yang rusak. Sudah dua tahunan ini sekolah tersebut tidak mendapatkan bantuan untuk kegiatan operasional kegiatan belajar mengajar, sehingga saat Rumah Amal Kita berkunjung untuk bersilaturahmi sekaligus menyerahkan bantuan paket penunjang belajar siswa mereka sangat berharap kedepan lebih banyak pihak yang lebih peduli terhadap mereka.
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar