Sekolah Sepak Bola atau SSB di Indonesia ada banyak sekali. Meski secara kualitas belum bisa disamakan dengan Sekolah Sepak Bola luar negeri seperti yang Fahmi dan Rangga pernah rasakan di Sekolah Sepak Bola Arsenal misalnya. Jika di telesik lebih dalam sebenarnya kesempatan tunas-tunas garuda merah putih untuk mengenyam pelatihan di sekolah sepak bola luar negeri cukup sering muncul hanya saja tentu tidak semua yang bisa mengambil kesempatan ini. Hanya beberapa anak yang benar-benar diatas rata-rata baik secara skill, kemampuan dan mental yang bisa menerima kesempatan ini.
Bermain Bola di Lapangan Bekas Persawahan |
Misalnya saja seperti kesempatan kepada anak-anak di Sidoarjo seperti yang di kutip dari Kompas berikut :
Bocah Sidoarjo berkesempatan untuk menjadi pemain sepak bola andal bertaraf internasional. Kesempatan tersebut bisa terwujud setelah rombongan dari Real Madrid Foundation (RMF) datang ke Sidoarjo untuk menggelar kerja sama pembukaan sekolah sepak bola di Pendopo Kabupaten, Selasa (8/11/2011).
Rombongan RMF datang dengan dipimpin langsung oleh Director of Internasional Project Corporation SSB Real Madrid Foundation, Mrs Rosa Gemenez Rosa. Dia didampingi oleh perwakilan Ketua Liga Pendidikan Indonesia Herman Ago, Cristin, perwakilan Real Madrid Indonesia DR Imam Syafi`I serta perwakilan dari PSSI, Rosyid Mardani.
Dalam kunjungannya ke Sidoarjo, RMF berkeinginan membuka Social Sport School Real Madrid Foundation (SSSRMF). Sidoarjo dipilih sebagai tempat SSSRMF karena memiliki potensi besar dalam pengembangan bidang olah raga, terutama sepak bola. Selain Sidoarjo, SSSRMF berencana membuka cabang di enam kota lainnya di Indonesia.
“Prioritas utama siswa yang bakal didampingi SSSRMF dari korban bencana, keluarga tidak mampu dan miskin,” tutur Rosa.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, HMG Hadi Sutjipto, menyambut baik kerja sama yang dilakukan SSSRMF dengan Pemkab Sidoarjo. Pasalnya, pendampingan yang dilakukan bisa mengangkat citra Sidoarjo dan masyarakat pada umumnya, terutama keluarga miskin.
“Siswa dari keluarga miskin bisa dibina dalam sepak bola. Diharapkan setelah dibina dalam sekolah sepak bola nantinya tidak miskin lagi,” ungkapnya.
Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Sidoarjo Pemkab Sidoarjo merangkul beberapa SKPD untuk diteruskan ke masyarakat, di antaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dan Dinas Kesehatan untuk menyosialisasikan program ini, mulai dari siswa SD sampai dengan SMA. Hanya saja, Sutjipto mengaku belum mengetahui pola perekrutannya.
“Itu yang belum bisa kami ketahui bagaimana polanya. Yang jelas Pemkab Sidoarjo membuka pintu lebar-lebar untuk mencetak pemain andal. Alhamdulillah kalau nantinya sampai direkrut dan main di Real Madrid,” tandasnya. Sumber : Kompas Bola
Peranan Sekolah Sepak Bola Sangat penting demi melahirkan Tunas-tunas Garuda yang nantinya menjadi pembela tanah air di laga internasional. Merekalah yang nantinya turut mengharumkan bangsa dengan skil dan keterampilan yang bisa bersaing dengan pemain sepak bola manca negara.
Jika melihat kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini boleh di bilang masih sangat memprihatinkan, bahkan keadaan ini pernah di singgung dalam dalam film "Naga Bonar Jadi 2" pada sebuah dialognya ada isi yang berbunyi kurang lebih begini " Bagaimana sepak bola Indonesia mau maju, cari lapangang sepak bola saja susah". Benar saja, terutam di daerah-daerah pinggiran sangat sulit mencari lapangan sepak bola yang layak untuk bermain sepak bola, jika ada pun keadaanya sangat darurat atau hanya sebuah lapangan bekas sawah jika musim kemarau tiba.
Karena itu jika memang persepakbolaan Indonesia mau maju sebaiknya hal-hal dasar seperti lapangan sepak bola ini perlu di perhatikan, kemudian sekolah-sekolah sepak bola hendaknya juga lebih di tingkatkan terutama dari segi kualitas, karena dari sinilah tunas-tunas garuda lahir nantinya untuk siap membela merah putih di lapangan hijau.
Berbagi artikel ini dengan teman-teman di Facebook klik Share
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
Posting Komentar