Jumat, 30 Januari 2009

FISIOLOGI TUMBUHAN

FISIOLOGI TUMBUHAN

Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Hijau


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu bilogi adalah fisologi yang terbagi menjadi fisologi hewan dan fisiologi tumbuhan. Fisiologi tumbuhan sendiri adalah cabang disiplin ilmu biologi yang mempelajari tentang aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan (sel, jaringan, organ, sistem organ) dan tentang apa yang terjadi pada tumbuhan tersebut dalam pemeliharaan, pengaturan dan pelestarian kehidupannya juga mempelajari tentang respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan serta pertumbuhan dan perkembangannya akibat adanya respon tersebut. Dengan kata lain fisiologi mempelajari proses hidup yang terjadi pada mahluk hidup dalam kaitannya dengan fisika, kimia, maupun matematika.
Ilmu fisilogi penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi mereka yang bergelut di dunia tanaman. Dengan mempelajari fisiologi tanaman, maka permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri dapat diatasi. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan dalam bentuk ukuran dengan menghilangkan konsep yang menyangkut perubahan kualitas sedangkan perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan teratur dan berkembang menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, teratur dan kompleks
Sebagai contoh adalah tanman kacang hijau, tanaman ini adalah tanaman pangan yang penting namun dalam penanamannya sering mendapat kendala baik dari tumbuhan itu sendiri maupun dari faktor lingkungannya.
Untuk mengetahui permasalahan fisologi apa saja yang biasa ditemui dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) maka dipilihlah tanaman tersebut dalam kegiatan praktek ini.



1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang dirumuskan dalam kegiatan praktek ini adalah bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus).

1.3 Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati dan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) .

1.4 Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi sekaligus aplikasi atau penerapan dari teori ilmu yang didapat dalam perkuliahan Fisiologi Tumbuhan Program Studi Pendidikan Biologi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kacang hijau (Phaseolus radiatus) potensial untuk dikembangkan sebagai sumber protein nabati dan mempunyai harga cukup tinggi dibandingkan kacang-kacangan yang lain. Tanaman kacang hijau biasanya diusahakan selama musim kering dengan hasil beragam, 0,3–0,9 t/ha. Penyebab ragam hasil ini antara lain adalahserangan hama . Salah satu hama penting pada tanaman kacang hijau di musim kemarau adalah thrips (Megalothrip usitatus M.). Kehilangan hasil dapat mencapai 80%, bahkan puso apabila tidak ada tindakan pengendalian. Seranga hama ini menyebabkan daun menjadi keriting, tanaman kerdil, pembentukan terhambat. Gejala serangannya sering disamakan dengan penyakit yangdisebabkan virus. Daerah penyebaran hama ini di Indonesia terutama Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi. Pengendalian thrips secara khusus belum banyak dilakukan, karena petani umumnya belum mengenal hama ini. Pengendalian terpadu hama ini perlu diterapkan dengan mengikutsertakan petani secara aktif. Pengendalian terpadu ditujukan untuk menekan populasi thrips melalui pengaturan waktu tanam, penanaman varietas tahan, dan penggunaan insektisida



BAB III
METODE KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan praktek dilakukan bertempat di rumah praktikan yang beralamat di Jl. Transkalimantan RT 1 NO 1 Kec. Alalak Kab. Batola.
Lama kegiatan praktek sekitar 80 hari yang di mulai hari minggu tanggal 23 September 2007 sampai 9 Desember 2007 dengan 12 kali pengamatan.

3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan sebagai berikut:
1.Pot palastik, yang diisi dengan media tanam
2.Penggaris untuk mengukur tinggi tanaman selama pengamatan
3.Alat tulis untuk mencatat data hasil pengamatan
4.Bilah kayu panjang 30 cm, sebagai penyangga dan pelindung tanaman

Bahan yang digunakan sebagai berikut:
1.Bibit/ biji Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
2.Tanah sebagai media tempat tumbuh tanaman.
3.Ampas teh sebagai campuran tanah dalam pembuatan media
4.Air sebagai pengganti air yang biasa di peroleh akar dari dalam tanah

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja kegiatan praktek adalah sebagai berikut:
a. Pengecambahan
Proses pengecambahan di awali dengan memilih bibit yang bernas yaitu yang bagus, kondisinya baik, berisi dan jika di rendam maka biji tenggelam. Setelah dipilih, biji di rendam dengan air dan di biarkan selama kurang lebih 24 jam. Perendaman akan menghasilkan biji yang telah berkecambah yang kemudian akan di tanam kedalam media tanam.


b. Penanaman
Sebelum penanaman, media tanam sudah harus disiapkan sebelumnya. Dalam hal ini media tanam yang digunakan adalah tanah dengan komposisi 2/3 tanah biasa dan 1/3 ampas teh yang telah dibiarkan beberapa hari. Media ini di tempatkan didalam pot plastik dengan diameter atas 30 cm. Media ini diisi dengan 3 biji kacang hijau yang telah berkecambah.
c. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan meliputi penyiraman, penggemburan kembali dan kontrol terhadap gangguan penyakit.
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pagi dan sore. Penyiraman pagi dilakukan pada kurang lebih pukul 06.30 dan sore sekitar pukul 06.00.

2. Penggemburan kembali
Kegiatan penggemburan kembali bertujuan agar tekstur media tanam tetap terjaga kelonggarannya sehingga proses penyerapan air dan aerasi berjalan optimal, kegiatan ini hanya dilakukan saat media tampak memadat. Caranya dapat dilakukan dengan mencongkel-congekl media hingga media tampak gembur.

3. Kontrol terhadap gangguan dan penyakit
Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi dan pengambilan langkah jika terjadi gangguan terhadap tanaman, Dimana dalam kegiatan kali ini dilakukan pada saat tanaman menunjukan gejala sakit yaitu berupa bercak-bercak putih pada daun yang makin lama makin menyebar, tindakan yang diambil adalah memotong tangkai daun yang terinfeksi dan memusnahkannya.

d. Pengamatan
Pengamatan dalam kegiatan praktek ini dilakukan sebanyak 12 kali dengan mengambil waktu sebagian besar pengamatan pada hari minggu. Pengamatan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta keadaan tanaman secara keseluruhan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1. Tabel rangkaian kegiatan
Proeses kegiatan di mulai dari proses penyemaian dan penanaman tanaman kacang hijau ( Phaseolus radiatus) hingga waktu penyerahan laporan kegiatan yang di mulai dari tanggal 23 September hingga 9 Desember 2007. Adapun data proses penanaman dan pengamatan tanaman dari tanggal 23 September 9 Desember.


BAB V
ANALISIS DATA

Dalam kegiatan ini banyak hal yang perlu dikaji dalam rangka hal-hal yang mempengaruhi kegiatan ini terutama dalam hal hubungannya terhadap tanaman itu sendiri. Beberapa hal yang sekiranya perlu dikaji tersebut antara lain proses pengecambahan, media tanam, pemeliharaan, dan gangguan dan penyakit.
1. Pengecambahan
Kacang hijau ( Phaseolus radiatus) merupakan tanaman yang mudah berkecambah karena memiliki lapisan kulit biji yang tipis sehingga proes penyerapan air dapat berlangsung dengan mudah. Penyerapan air sangat penting untuk proses pengaktifan enzim dan pertumbuhan biji. Di dalam biji terdapat embrio dan cadangan makanan berupa kotiledon yang diperlukan embrio untuk tumbuh. Embrio tersebut memiliki 3 bagian penting :
a.Tunas embrionik ( calon batang dan daun)
b.Akar embrionik ( calon akar)
c.Kotiledon ( berisi cadangan makanan)
2. Madia tanam
Media tanam yang dipilih adalah campuran 2/3 tanah gambut yang telah diolah dan 1/3 ampas teh. Seperti kita ketahui tanaman dari suku kacang-kacangan sangat baik ditanam sebagai penahulu tanaman lain karena tanaman kacang-kacangan mampu mengikat nitrogen dari udara dengan bantuan bakteri pengikat nitrogen sehingga media tanam untuk tanaman kacang tetap bagus untuk di gunakan sebagai media tanaman lain sesudahnya.
Begitu besarnya peranan N bagi tanaman, maka penyediaannya sangat perlu diperhatikan sekali. Surnber N utama tanah adalah dari bahan organik melalui proses mineralisasi NH4+ dan NO3. Selain itu N dapat juga bersumber dan atmosfir (78 % NV melalui curah hujan (8 -10 % N tanah), penambatan (fiksasi) oleh mikroorganisme tanah baik secara sembiosis dengan tanaman maupun hidup bebas (Sanchez, 1976: Megel dan Kirkby, 1982).

a. Tanah gambut
Tanah gambut merupakan tanah yang memiliki tekstur cukup padat dengan kadar pH dibawah 7 atau bersifat asam.
b. Ampas teh
Tujuan penambahan ampas teh ini diharapkan dapat mengurangi kerapatan tekstur tanah, dan mengurangi kadar keasaman tanah sekaligus dalam rangka pemanfaatan limbah rumah tangga.


3. Pemeliharaan


Pemeliharaan meliputi penyiraman air setiap hari dan penggemburan media dalam rangka memperbaiki tekstur media tanam.
a. Penyiraman
Tanaman mutlak memerlukan air semenjak proses perkecambahan sampai tanaman tersebut mati. Bahkan pada sebagian tumbuhan dalam pemencaran biji pun masih melibatkan air.
Air diperlukan tumbuhan terutama sebagai pelarut unsur-unsur hara. Unsur-unsur hara yang terlarut ini di daun akan di proses menjadi makanan dengan bantuan cahaya matahari. Air juga berfungsi sebagai pelarut dalam proses biokimiawi di dalam sel tumbuhan.
Kebutuhan air umumnya di peroleh akar dari lingkungan yang diserap melalui proses osmosis, namun pada penanaman di dalam pot ketersediaan air terutama air tanah seperti pada tanman yang tumbuh di tanah tidak bisa bertahan lama karena proses penguapan. Sehingga perlu dilakukan penyiraman setiap hari agar kandungan air di dalam media tanam senantiasa dapat mencukupi kebutuhan air tanaman.
b. Penggemburan media tanam
Media tanam memiliki kerapatan tanah tertentu. Penambahan ampas teh dapat membantu mengembalikan tekstur tanah kekeadaan yang baik dimana kerapatannya sedang dengan jumlah pori-pori udara yang cukup sehingga pernapasan akar tidak terganggu. Dengan adanya ampas teh maka banyak serangga-serangga kecil dan dekomposer yang menguraikan ampas teh tersebut dan dengan adanya serangga-serangga ini maka akan banyak terdapat rongga-rongga udara yang terbentuk dari pergerakan serangga-serangga tersebut.
Namun tekstur media ini lama-kelamaan akan merapat dan memadat karena proses penyiraman setiap hari. Sehingga perlu diadakan penggemburan media agar pori-pori media tanam kembali bagus sehingga pertukaran udara dan penyerapan air kembali bagus. Penggemburan ini dapat dilakukan dengan mencongkel-congkel media disekitar tanaman.
4. Gangguan dan penyakit


Pada kegiatan praktek ini dijumpai suatu gejala yang menyerang tanaman yang berumur kurang lebih 20 hari. Gejala tersebut berupa bercak-bercak putih kecoklatan pada daun. Bercak-bercak ini semakin lama semakin meluas dan helaian daun yang diserang akhirnya layu dan mengering. Pada awalnya praktikan tidak mengetahui penyebab dan jenis penyakit ini dan hany mengambil tindakan memotong helaian daun yang tersinfeksi dan memusnahkannya.
Setelah di cocokan dengan literatur dari hasil pengamatan gejala-gejala dan efeknya terhadap tanaman maka dapat di ketahui bahwa penyebab penyakit tersebut adalah oleh serangga yang disebut Thrips (Megalothrip usitatus M.) yaitu sejenis serangga berukuran 0,5–2,0 mm, ramping, berwarna kuning pucat sampai kehitamhitaman. Imagonya bersayap dua pasang yang relatif panjang dan sempit, dengan sedikit atau tanpa pembuluh dan berumbai. Alat mulut thrips bertipe pengisap, makanannya berupa cairan bagian tanaman, terutama daun. Antenanya pendek, 4–9 ruas. Thrips berkembang biak secara kawin maupun tanpa kawin (partenogenesis). Pembiakan secara partenogensis menghasilkan keturunan serangga jantan. Sebagian besar thrips bersifat fitofag atau pemakan tumbuh-tumbuhan dan merusak secara langsung. Kalshoven (1981) melaporkan bahwa seekor betina dapat meletakkan sekitar 15 butir telur yang berkelompok di dalam jaringan epidermal daun, dengan periode inkubasi telur selama 3 hari.
Nimfa dan serangga dewasa mengisap cairan tanaman pada permukaan daun, sehingga permukaan atas daun menjadi berbintik-bintik keputihan dan permukaan bawah daun menjadi nekrotik. Gejalanya jelas bila serangan terjadi pada tanaman muda yang dicirikan daun mengkerut atau keriting, tanaman kerdil, pembentukan bunga terhambat bahkan rontok, sehingga hasil biji kering berkurang. Serangan berat dapat menyebabkan puso.
Selain gangguan dari hama tersebut gangguan lain juga ditemukan adanya serangan ulat yang menggerogoti daun muda.




BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Dari hasil kegiatan praktek yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan dalam bentuk ukuran dengan menghilangkan konsep yang menyangkut perubahan kualitas sedangkan perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan teratur dan berkembang menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, teratur dan kompleks.
2.Masa dormansi tanaman kacang hijau relatif singkat karena hanya beberapa jam saja.
3.Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau sangat dipengaruhi oleh faktor fisiologis tumbuhan itu sendiri serta pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu kegiatan fisiologis tanaman tersebut.
4.Faktor lingkungan yang sering mengganggu pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah serangan hama Thsips.

B. Saran
Pembudidayaan tanaman kacang hijau sangat penting sebab kacang hijau merupakan salah satu penyedia protein nabati penting bagi masyarakat.
Penmbudidayaan tanaman kacang hijau memerlukan pengetahuan khusus terutama dalam menanggulangi penyebab ganguan-gangguan fisiologis tanman tersebut baik yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri maupun dari lingkungannya.




BAB VII
SUMBER RUJUKAN

Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Indiati, S.W. 2002. MLG 716 Galur Kacang Hijau Tahan Terhadap Hama Thrips. Seminar Balitkabi.

Marwoto & K.E. Neering. 1989. Kehilangan hasil dan pengendalian hama dengan insektisida pada tanaman kacang hijau. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Balittan Malang. 20-21 Maret 1989. p.66-69.

Sastrapradja, S.D. dan M.A. Rifai. 1989 Mengenal Sumber Pangan Nabati dan Plasmanuftahnya. Puslitbang Bioteknologi-LIPI. Bogor.

ARTIKEL TERKAIT:

mjumani, Updated at: Januari 30, 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

mjumanion