Sabtu, 11 Oktober 2008

Transportasi

Egoisme di Jalan Raya

Sangat jelas terlihat bahwa jumlah populasi di dunia semakin meningkat termasuk di Indonesia. Tampaknya program pemerintah untuk mengurangi laju pertambahan penduduk belum begitu berhasil. Salah satu indikator meningkatnya populasi manusia adalah meningkatnya lalulintas di jalan-jalan raya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya pengguna jalan raya khususnya kendaraan pribadi, antara lain meningkatnya jumlah penduduk dan mudahnya proses kepemilikan kendaraan pribadi.

Dengan meningkatnya jumlah penduduk berarti meningkat pula pengguna jalan raya, selain itu dengan semakin mudahnya proses kepemilikam kendaraan pribadi dengan adanya kredit semakin mempercepat meningkatnya pengguna jalan raya.

Padatnya jalan raya memunculkan masalah tersendiri bagi pengendara terutama dalam berlalulintas. Suasana yang semerawut menuntut setiap pengguna jalan raya harus lebih sabar dan berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan dalam berlalulintas.
Sebuah penelitian memberitahukan bahwa emosi seseorang meningkat dua kali lebih besar ketika berada di jalan raya. Dengan demikian jika setiap pengendara tidak bisa mengontrol emosinya di jalan raya maka akan sangat merugikan tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi pengendara lain.

Pengendalian diri di jalan raya juga mutlak di perlukan terutama di jalur-jalur macet, karena jika setiap pengendara mempertahankan sifat egoisnya masing-masing maka hanya akan memperparah kemacetan.

Hal ini sering Saya jumpai, salah satunya di jalan Brigjend. H. Hasan Basri yaitu di daerah jembatan Kayu Tangi yang melintasi sungai Alalak. Kondisi tanjakan jembatan yang buruk menyebabkan sering terjadi kemacetan terlebih ketika ada mobil yang mengalami kerusakan di badan jembatan yang menyebabkan kemacetan ber jam-jam. Sebenarnya kemacetan tidak akan terlalu lama jika pengendara lain terutama motor bisa bersabar dan tidak egois.

Kemacetan bertambah parah karena setiap pengendara mementingkan diri sendiri dengan menutup seluruh badan jalan baik yang dari arah Banjarmasin maupun yang dari arah Marabahan sehingga baik kendaraan yang dari arah Bajarmasin maupun dari arah Marabahan tidak menyisakan jalur kiri untuk dilewati sehingga kemacetan akhirnya sampai berjam-jam sampai polisi mengosongkan jalur kiri jalan untuk dilewati.

Peristiwa ini mungkin juga dapat menjadi perhatian pihak terkait untuk bersama-sama memikirkan jalan keluarnya khususnya untuk daerah jembatan Kayu Tangi ini karena merupakan penghubung antara Kabupaten Batola dengan Banjarmasin serta bagi pengendara yang akan menuju ke Kal-Teng.
Baca SelengkapnyaTransportasi
mjumani, Updated at: Oktober 11, 2008

Jumat, 03 Oktober 2008

leadership

KEPEMIMPINAN antara TANGGUNG JAWAB dan BEBAN

Menjadi seorang pemimpin tidaklah sebuah tugas yang ringan, baik itu pemimpin dalam sekala kecil terlebih-lebih pemimpin dalam sekala yang besar. Seorang pemimpin memikul tanggung jawab sekaligus beban. Tidak semua orang memiliki jiwa kepemimpinan meskipun setiap orang berkesempatan menjadi pemimpin.
Sarat utama adalah kepercayaan dari Si terpimpin atau orang yang di pimpin karena jika tidak mendapatkan kepercayaan maka hampir di pastikan kepemimpinannnya akan gagal.
Kedua adalah memiliki jiwa kepimimpinanm orang yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan akan sulit melaksanakan kepemimpinannya karena dibutuhkan sikap yang tegas dan tidak asal dalam menentukan suatu tindakan dan menangani setiap masalah.
Sikap yang tidak kalah penting adalah mengerti akan tugas dan kewajibannya yaitu mengatur, memonitor serta mengawasi kinerja orang yang dipimpinnya terutama jika dalam suatu organisme karena sering kali terjadi salah kaprah di dalam masyarakat dimana pemimpin terkadang malah dianggap sebagai pesuruh. Pemimpinlah yang bertanggung jawab terhadap semua hal yang harus dikerjakan padahal dalam suatu organisasi pemimpin hanya sebagi motivator, dan pengawas terhadap kinerja anak buahnya sehingga semua pekerjaan bisa terorganisir dengan baik.

Dari ketiga hal diatas tentunya tidak mudah bagi setiap orang untuk menjadi pemimpin ditambah lagi sifat-sifat jelek manusia yang sering kali serakah, egois, gegabah, dan gila pangkat yang menyebabkan sulit untuk menemukan seorang pemimpin yang baik dan adil di masa sekarang.

Lalu apakah Aku sendiri dapat menjadi pemimpin yang baik dan adil ?

Mungkin pengalaman berikut bisa menggambarkan bagaimana susahnya menjadi pemimpin dan sudah benarkah tindakan-tindakan yang dilakukan atau malah sebenarnya justru keliru !

Sekitar setahun yang lalu Aku di pilih sebagai Ketua kegiatan praktik lapangan, entah dengan alasan kenapa aku di tunjuk setelah diadakan pertemuan dan muysawarah singkat. Sungguh suatu hal yang tak tahu apakah harus di ekspresikan senang, sedih atau takut. Di hadapan ku terbayang suatu tugas yang teramat berat namun jelas bagiku keputusan tiddak dapat di ganggu gugat.
Sebelumnya tak pernah memikul tanggung jawab sebesar ini, dan telak seperti yang dibayangkan menjadi seorang pemimpin tidak pernah mudah. Agenda pertemuan pertama adalah pembentukan panitia inti dan beberapa seksi serta menentukan program kerja masing-masing. Berikutnya adalah pertemuan melaporkan hasil kerja, hasilnya adalah mengecewakan dari sekian program kerja yang telah di rencanakan hampir semua gagal.
Menjelang H min 180 hari program kerja yang dtelah direncanakan 90 persen gagal. Akhirnya di putuskan meninjau ulang program kerja dan meminimalisasi program kerja agar lebih efektif dan efesien. Hasilnya 50 persen program kerja tetap tidak terlaksana.

Pada H min 60 hari organisasi tampak runyam, bahkan pada beberapa pertemuan anggota yang hadir kadang kurang dari 75 persen. Untuk meningkatkan motivasi akhirnya sebagai pemimpin mencoba mengaktifkan sanksi bagi yang tidak hadir. Menjelang semakin dekat hari pelaksanaan biaya telah dapat di prediksikan lebih detail dimana perorang dikenakan 2 juta rupiah yang sementara hanya ditutupi oleh dana swadaya karena rencana kerja sebelumnya untuk mengusahakan dana dari luar telah gagal.
Sebelumnya aku berpikir bahwa tugas yang dibebankan tuk menjadi seorang pemimpin sangat berat karena harus mengatur dan merencanakan suatu tindakan yang benar-benar matang tapi ternyata sesungguhnya yang terberat bukanlah itu melainkan menyatukan orang-orang yang di pimpin dan membuat mereka menjadi solit dan kompak karena sehebat apapun perencanaan yang telah di buat tidak akan ada artinya jika intern nya tidak solid dan kompak.

Di saat aku menyadari kekeliruanku keadaan telah benar-benar sulit di kendalikan, menyatukan 31 kepala lebih sulit dari mengalahkan Jet li dalam adu kungfu. Bahkan untuk mengumpulkan ke-31 orang dalam suatu rapat sesulit mencari jarum dalam tumpukan jerami. Sanksi hanya membuahkan suatu kritikan pedas dan makian terhadap ketua.

Sekarang telah mencapai H min 15 sebelum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan terpadu dengan tujuan Jawa Timur-Bali, dengan segenap usaha yang ada akhirnya Aku bisa menggerakan beberapa orang yang ku anggap sebagai tim gerilya organisasi. Aku hanya bisa mengucap terimakasih kepada mereka karena dengan adanya mereka beberapa program kerja yang tadinya tidak jalan bisa dijalankan dengan waktu yang sangat mendesak dan juga Ku ucapkan terimakasih kepada Pengkritik yang telah membangkitkan emosi dan semangat Ku. Mungkin Aku memang tidak bisa menjadi seorang pemimpin dalam sekala 31 orang dan jelas ini kan menjadi pengalaman terutama bagi diriku yang sangat berharga dan sekaligus sebuah catatan berharga sebelum menjadi kenangan di akhir masa kuliah Ku.

Terakhir, smoga kegiatan praktek lapangan yang akan dilaksanakan pada 15 hari yang akan datang berjalan dengan lancar dan segala sesuatunya dapat di atasi dengan baik.

”Smoga sahabat-sahabatku yang akan melaksanakan Skripsi diberi kemudahan dan demikian pula Aku nanti”

Wassalam
Baca Selengkapnyaleadership
mjumani, Updated at: Oktober 03, 2008

Morfologi tumbuhan | Modifikasi akar

Modifikasi Akar tumbuhan
Huh, akhirnya bisa menulis lagi setelah sekian lama ga menulis.
Kali ini aku akan sedikit memberikan informasi tentang pengalaman praktikum ku tentang morfologi tumbuhan khususnya tentang akar smoga informasi yang sederhana ini dapat membantu dan jika sekiranya ada kekeliruan mohon maaf dan tolong diralat sendiri mengingat sangat keterbatasan pengetahuan ku.

Jadi ada 11 tanaman yang waktu itu di pakai sebagai bahan praktikum berikut tanaman dan sedikit ulasan mengenai akar dan bentuk modifikasinya.

  1. Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
Tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.
  1. Tanaman sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper bitle L.
Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.

  1. Terong (Solanum sp)
Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum sp.
Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.

  1. Cabai (Capsicum annuum)
Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum
Akar cabai juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang. merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang.
  1. Wortel (Daucus corota L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L.
Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan aka pokoknya yaitu yang erbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangangan makanan.

  1. Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopodiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.
Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wotel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkoang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.

  1. Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima Burm. F
Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.

  1. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris )
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris
Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh.


  1. Padi (Oryza sativa L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
Padi merupakan tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang teramsuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat.

  1. Benalu (Loranthus)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Santalales
Familia : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Species : Loranthus sp
Benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai akar yang berupa akar penghisap atau akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu menagmbil sari makanan dari inangnya.

  1. Laos (Alpinia galanga)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Zingeberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galanga
Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang diseut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.

VI. Kesimpulan

  1. Rumput teki memiliki sistem perakaran serabut, batangnya mengalami modifikasi. Cabang-cabang batang nya di sebut geragih atau stolon
  2. Terong memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut akar.
  3. Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang berbentuk gasing, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar, pangkal akar dan ujung akar.
  4. Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar.
  5. Singkong memiliki perakaran serabut, yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanannya
  6. Padi memiliki perakaran serabut
  7. Akar benalu merupakan modifikasi dari akar yaitu akar penggerek atau akar penghisap.
  8. Sirih memiliki perakaran serabut dan merupakan modifikasi akar pelekat, memiliki batang akar, cabang akar dan serabut akar.
  9. Cabai memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, ujung akar, cabang akar dan serabut akar.
  10. Anggrek kalajengking merupakan modifikasi dari akar yaitu bisa berupa akar gantung maupun akar tunjang dan memiliki batang akar.
  11. Laos memiliki sistem peakaran serabut. Akar melekat pada batang yangmengalami modifikasi dan disebut rimpang.
  12. Tali putri adalah parasit sejati akarnya erupakan akar isap yang digunakan untuk mengisap semua makanan dari inangnya.
VII. Daftar Pustaka

Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.


Baca juga artikel Komunitas Blogger Kalimantan Selatan 

Baca SelengkapnyaMorfologi tumbuhan | Modifikasi akar
mjumani, Updated at: Oktober 03, 2008
 

mjumanion